Trump Ancam Serang Iran Lagi, Presiden Pezeshkian: Balasan Kami Akan Lebih Keras!
TEHERAN, iNews.id - Iran berjanji akan membalas setiap serangan Ameria Serikat dan Israel jika agresi berulang. Israel dan AS menyerang Iran pada Juni lalu dengan dalih menghancurkan fasilitas nuklir.
Dalam responsnya, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan, pembalasan atas agresi AS dan Israel terhadap negaranya akan lebih keras serta membuat pelakunya menyesal.
Iran berulang kali menegaskan aktivitas nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Intelijen AS maupun pengawas nuklir PBB tidak menemukan bukti produksi senjata nuklir sebelum serangan AS dan Israel pada Juni lalu.
Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Neanyahu di Mar-a-Lago, Florida, Senin (29/12/2025), Presiden AS Donad Trump mengancam akan menyerang kembali jika Iran membangun kembali program nuklir atau rudal balistiknya.
Iran berkali-kali juga menolak untuk menegosiasikan program rudalnya.
“Saya mendengar bahwa Iran berusaha membangun kembali, dan jika mereka melakukannya, kita harus menggagalkan mereka. Kita akan menghancurkan mereka,” kata Trump.
Trump sebelumnya tidak menyinggung soal kemampuan rudal Iran, melainkan hanya nuklir. Namun tampaknya Netanyahu telah memanas-manasi Trump agar program rudal Iran juga menjadi bidikan selanjutnya.
Pada kesempatan itu, Trump mengatakan akan mendukung serangan terhadap program nuklir dan fasilitas rudal jika Iran terus mengembangkan senjata jarak jauh.
Para pejabat Israel mengungkapkan keprihatinan bahwa Iran diam-diam membangun kembali persediaan rudal balistiknya setelah terhenti sejak serangan pada Juni.
“Jika Amerika tidak mencapai kesepakatan dengan Iran yang menghentikan program rudal balistik, mungkin perlu untuk melawan Teheran,” kata seorang pejabat Israel, kepada Ynet.
Israel melancarkan hampir 360 serangan di 27 provinsi Iran selama 12 hari pada Juni. Serangan menargetkan instalasi militer, fasilitas nuklir, dan gedung-gedung pemerintah.
Serangan tersebut menghancurkan sekitar 1.000 rudal balistik Iran dan menewaskan lebih dari 30 komandan militer senior serta setidaknya 11 ilmuwan nuklir.
Iran membalas dengan menembakkan lebih dari 500 rudal ke Israel selama konflik tersebut, menargetkan fasililas militer serta intelijen.
Editor: Anton Suhartono