Trump Bantah Dijanjikan Dana Kampanye Pilpres Rp734 Miliar per Bulan dari Elon Musk

WASHINGTON, iNews.id - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump menegaskan miliarder Elon Musk tak pernah menjanjikan kepadanya sumbangan 45 juta dolar AS atau sekitar Rp734 miliar setiap bulan untuk kampanye pilpres.

“Dia tidak pernah memberi tahu saya bahwa akan memberi saya 45 juta dolar,” kata Trump, kepada Fox News, dikutip Kamis (25/7/2024).

Baca Juga

4 Alasan Ukraina Selalu Menarget Jenderal Rusia, Salah Satunya Menebar Ketakutan pada Para Pemimpin Militer

Pernyataannya itu untuk membantah laporan berbagai media soal komitmen Musk menyumbang dana tersebut untuk kepentingan pencalonan Trump di Pilpres AS 2024.

Meski demikian Trump menyebut Musk sebagai orang baik. Hanya saja Trump menegaskan tidak sependapat dengan Musk soal mobil listrik.

Baca Juga

Wow! Elon Musk Bakal Sumbang Rp730 Miliar Per Bulan ke Timses Donald Trump

“Saya sangat menentang itu. Itu konyol, sungguh. Anda ingin punya pilihan dan itu termasuk listrik,” ujarnya, merujuk pada sang miliarder pemilik Tesla Motor itu.

Trump menegaskan, terlepas dari ketidaksukannya terhadap mobil listrik, dia dia dan Musk memiliki hubungan yang baik.

Baca Juga

Elon Musk Blak-blakan Dukung Donald Trump Setelah Penembakan: Sosok yang Tangguh!

“Dia tidak pernah mengatakan kepada saya bahwa dia memberi 45 juta dolar. Tapi dia bilang, saya sangat mendukung Anda, meskipun faktanya saya sangat menentang mandat mobil listrik,” kata Trump.

Musk, pasca-penembakan Trump di Pennsylvania, secara terbuka menyatakan dukungannya kepada capres dari Partai Republik itu. Dia juga menyumbang 100.000 dolar AS kepada korban penembakan Trump. Penembakan itu menewaskan satu orang dan melukai dua orang lainnya. Semua korban adalah peserta kampanye Trump.

Surat kabar The Wall Street Journal, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, pada Selasa lalu melaporkan, Musk berencana menyumbang 45 juta dolar per bulan kepada sebuah komite politik untuk mendukung kampanye Trump. Setelah beberapa hari, Musk membantahnya.

Editor: Anton Suhartono