Trump Diproyeksi Menangkan Tiket Capres Partai Republik di Carolina Selatan
COLUMBIA, iNews.id - Donald Trump diprediksi memenangkan perebutan tiket pencalonan presiden AS dari Partai Republik di Negara Bagian Carolina Selatan, Sabtu (24/2/2024). Hasil proyeksi sementara oleh Edison Research menunjukkan, Trump dengan mudah mengalahkan pesaing tunggalnya, Nikki Haley, di wilayah itu.
Reuters melansir, hasil di Carolina Selatan semakin memperpanjang rekor kemenangan Trump saat dia bergerak menuju kompetisi pemilihan presiden Amerika Serikat untuk ketiga kalinya berturut-turut. Presiden ke-45 AS itu secara luas diunggulkan untuk memenangkan negara bagian itu. Jajak pendapat Edison Research pun menunjukkan dia memegang keunggulan yang cukup besar, meski ada banyak tuntutan pidana yang tengah menjerat Trump. Pencapaian tersebut semakin bernilai dramatis bagi Trump, lantaran Haley adalah penduduk asli Carolina Selatan yang pernah memenangkan dua masa jabatan sebagai gubernur di negara bagian itu.
“Saya belum pernah melihat Partai Republik begitu bersatu seperti saat ini,” kata Trump kepada para pendukungnya di Columbia, ibu kota Carolina Selatan, hanya beberapa menit setelah pemungutan suara ditutup pada Sabtu pukul 19.00 waktu setempat. (07.00 WIB, Minggu 25/2/2024). Dia tidak menyebut Haley sekali pun dalam pidatonya yang berdurasi sekitar 30 menit itu.
Hasil yang tidak seimbang ini bakal membuat para sekutu Trump makin yakin bahwa Haley harus mundur dari pencalonan. Haley kini menjadi penantang terakhir Trump yang tersisa dalam konvensi pencapresan Partai Republik.
Trump telah mendominasi konvensi pencapresan Partai Republik di lima negara bagian sejauh ini, yaitu Iowa, New Hampshire, Nevada, Kepulauan Virgin AS, dan sekarang negara bagian yang juga kampung halaman Haley. Hasil tersebut membuat Haley hampir tidak memiliki peluang untuk menjadi nominasi Partai Republik.
Haley sendiri pernah menjabat sebagai duta besar AS di bawah pemerintahan Trump (2017-2021). Pada minggu ini, dia berkeras akan mempertahankan kampanyenya setidaknya melalui “Super Tuesday” pada 5 Maret mendatang. Pada hari itu, Partai Republik di 15 negara bagian dan satu wilayah AS akan memberikan suara untuk menetapkan capres pilihan mereka.
Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah Haley akan memperoleh perolehan suara yang lebih besar dari perkiraan, yang memungkinkannya berargumentasi bahwa dia memiliki momentum menuju Super Tuesday. Namun, dari 50 persen suara pemilihan pendahuluan Partai Republik di Carolina Selatan yang telah dihitung, Trump meraup 59,6 persen sedangkan Haley hanya 39,7 persen.
Dalam kampanyenya beberapa hari terakhir, Haley mempertajam serangannya terhadap Trump, mempertanyakan ketajaman mentalnya dan memperingatkan para pemilih bahwa Trump akan kalah dalam pemilihan umum tahun ini. Namun hanya ada sedikit bukti bahwa para pemilih Partai Republik tertarik pada tokoh selain Trump.
Masalah imigrasi, yang dijadikan fokus utama Trump dalam kampanye pemilunya, merupakan isu nomor satu bagi para pemilih dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik pada Sabtu. Menurut jajak pendapat Edison, sekitar 39 persen pemilih menyatakan isu tersebut sebagai perhatian utama mereka. Sementara ada 33 persen pemilih yang menyatakan bahwa masalah perekonomian menjadi perhatian utama mereka.
Sekitar 84 persen pemilih mengatakan, perekonomian tidak begitu baik atau bahkan dalam keadaan buruk. Hal ini menyoroti potensi kelemahan besar Presiden petahana Joe Biden dalam Pemilihan Umum AS yang akan digelar November nanti.
Namun, jajak pendapat itu juga menunjukkan kelemahan Trump. Hampir sepertiga pemilih pada Sabtu mengatakan Trump tidak layak menjadi presiden jika dia terbukti melakukan kejahatan.
Sidang pidana pertama Trump dijadwalkan akan dimulai pada 25 Maret di Kota New York. Dalam kasus tersebut, dia didakwa memalsukan catatan bisnis untuk menyembunyikan pembayaran uang tutup mulut yang dilakukan kepada bintang porno Stormy Daniels.
Dia menghadapi tiga dakwaan lainnya, termasuk dakwaan federal karena berkonspirasi untuk membatalkan kemenangan Biden pada 2020. Trump membantah tuduhan dalam setiap kasus itu. Dia pun mengklaim dakwaan tersebut berasal dari konspirasi Partai Demokrat untuk menggagalkan kampanyenya di Pilpres AS 2024.
"Kita harus mengalahkan Joe Biden pada November nanti. Tapi aku tidak yakin Donald Trum dapat mengalahkan Joe Biden," kata Haley kepada pendukungnya di Charelston, Carolina Selatan, Sabtu (24/2/2024).
Editor: Ahmad Islamy Jamil