Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Senat Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berakhir!
Advertisement . Scroll to see content

Trump Hentikan Negosiasi Dagang dengan Kanada gegara Iklan Presiden Ronald Reagan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 14:50:00 WIB
Trump Hentikan Negosiasi Dagang dengan Kanada gegara Iklan Presiden Ronald Reagan
Donald Trump menghentikan semua perundingan dagang AS dengan Kanada (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden AS Donald Trump menghentikan semua perundingan dagang dengan Kanada. Penyebabnya, muncul iklan di Kanada menampilkan mantan presiden AS Ronald Reagan berisi kritikannya soal tarif masuk.

"Berdasarkan perilaku buruk mereka, seluruh negosiasi perdagangan dengan Kanada dengan ini dihentikan," kata Trump, dalam posting-an di media sosial Truth Social, dikutip Jumat (24/10/2025).

Kedua negara dalam beberapa pekan terakhir melakukan perundingan mengenai potensi kesepakatan untuk sektor baja dan aluminium.

Trump memberlakukan tarif masuk tinggi terhadap produk baja, aluminium, dan mobil dari Kanada sejak awal 2025. Kanada membalas tarif tersebut. 

Gubernur Ontario Doug Ford sebelumnya mengatakan iklan dari provinsinya yakni terkait pesan anti-tarif menarik perhatian Trump. 

Iklan tersebut menampilkan Reagan, politisi Partai Republik, mengkritik pemberlakuan tarif terhadap barang-barang dari negara lain. Dia mengatakan pemberlakuan tarif tersebut menyebabkan hilangnya lapangan kerja dan perang dagang.

"Saya dengar Presiden mendengar iklan kita. Saya yakin beliau tidak akan senang," kata Ford, pada 21 Oktober.

Yayasan Kepresidenan Ronald Reagan mengeluarkan pernyataan pada Kamis malam yang menyatakan iklan dari pemerintah Ontario menggunakan audio dan video selektif Reagan. Namun yayasan masih meninjau apakah akan menggunakan tuntutan hukum atau tidak.

"Iklan tersebut salah mengartikan pidato Radio Kepresidenan (oleh Reagan pada 1987), dan Pemerintah Ontario tidak meminta atau mendapat izin menggunakan dan mengedit pernyataan tersebut," bunyi pernyataan yayasan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut