Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wapres AS JD Vance Bertengkar dengan Menlu Rubio gara-gara Ukraina?
Advertisement . Scroll to see content

Trump Ingin Kirim Pasukan AS ke Afghanistan Lagi, Taliban Tolak Mentah-Mentah

Jumat, 19 September 2025 - 16:24:00 WIB
Trump Ingin Kirim Pasukan AS ke Afghanistan Lagi, Taliban Tolak Mentah-Mentah
Pemerintahan Taliban tidak akan menerima kehadiran militer AS di wilayah Afghanistan (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu kontroversi baru usai menyatakan keinginannya untuk merebut kembali kendali Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan. Rencana ini mengisyaratkan kemungkinan kembalinya pasukan AS ke negara yang ditinggalkan pada Agustus 2021, setelah dua dekade perang.

“Kita sedang berusaha untuk mendapatkannya kembali. Kita ingin pangkalan itu kembali,” kata Trump usai bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Kamis (18/9/2025), seperti dikutip Reuters.

Taliban Menolak Mentah-Mentah

Namun, pemerintah Taliban langsung merespons keras. Mereka menegaskan tidak akan menerima kehadiran militer asing, termasuk AS, di wilayah Afghanistan.

“Afghanistan dan Amerika Serikat perlu berinteraksi satu sama lain tanpa mempertahankan kehadiran militer di wilayah mana pun di Afghanistan,” kata Zakir Jalal, pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Afghanistan, di media sosial X.

Menurut Jalal, hubungan kedua negara seharusnya dibangun atas dasar politik dan ekonomi yang saling menghormati, bukan melalui campur tangan militer.

Bagram, Simbol Lama Perang AS

Bagram awalnya dibangun Uni Soviet pada 1990-an, kemudian menjadi basis utama operasi militer AS di Afghanistan hingga penarikan pasukan tahun 2021. Kini, pangkalan itu dikuasai pemerintahan Taliban setelah mereka menggulingkan rezim pro-Washington.

Pangkalan ini dianggap strategis karena berada di dekat China, sehingga menambah nilai geopolitiknya bagi Washington.

Ancaman Ketegangan Baru

Pernyataan Trump berpotensi memicu ketegangan baru dengan Taliban yang kini memegang penuh kendali Afghanistan. Kembalinya pasukan AS ke negara itu juga berisiko memantik kembali konflik bersenjata yang selama ini diakhiri dengan penarikan pasukan 2021.

Sementara itu, analis menilai langkah Trump tidak hanya soal Afghanistan, melainkan juga bagian dari strategi menekan China dengan memanfaatkan posisi geopolitik Bagram.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut