Trump Kaitkan Bom Atom Jepang dengan Serang Nuklir Iran, Wali Kota Hiroshima: Dia Tak Paham!
TOKYO, iNews.id - Wali Kota Hiroshima, Jepang, Kazumi Matsui merespons komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyamakan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dengan serangan bom atom di kotanya dan Nagasaki.
Matsui menilai Trump tidak memahami kejadian seutuhnya dari pengeboman dua kota tersebut pada Agustus 1945 yang menjadi salah satu penentu berakhirnya Perang Dunia II.
Menurut Matsui, Trump harus mengunjungi Hiroshima untuk mengetahui semua hal tentang bom atom Hiroshima.
"(Trump) Tidak memahami realitas pengeboman atom," kata Matsui, seperti dikutip dari Kyodo.
Trump, lanjut Matsui, tampaknya tidak memahami bahwa bom atom bukan hanya membunuh lawan, tapi juga kawan. Selain itu bom pemusnah massal tersebut mengancam kemanusiaan.
Oleh karena itu, dia akan mengundang Trump untuk mengunjungi Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima. Matsui berharap, setelah berkunjung, Trump bisa memahami kehancuran disebabkan oleh bom atom yang dijatuhkan militer AS serta mendengarkan langsung cerita sesungguhnya dari para korban selamat.
Trump, saat menghadiri KTT NATO di Den Haag, Belanda, pada 25 Juni lalu mengatakan ada kesamaan antara pengeboman AS terhadap Hiroshima dan Nagasaki dengan serangan fasilitas nuklir Iran. Keduanya sama-sama mengakhiri perang.
"Jika kita tidak menghentikannya, mereka akan terus berperang sampai sekarang," kata Trump merujuk kepada perang Israel-Iran.
AS membantu Israel dengan menyerang tiga fasilitas nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan, pada 22 Juni. Trump menegaskan setelah serangan itu, Iran harus setuju untuk mengakhiri perang atau akan menghadapi konsekuensi yang jauh lebih serius.
Militer AS menjatuhkan bom nuklir di Kota Hiroshima dan Nagasaki. Ledakan dan dampak setelahnya menewaskan sekitar 140.000 dari total 350.000 penduduk Hiroshima serta sekitar 74.000 warga Nagasaki. Sebagian besar korban adalah warga sipil.
Editor: Anton Suhartono