Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak
Advertisement . Scroll to see content

Trump Ngotot Ambil Alih Terusan Panama, Lagi-Lagi Senggol China

Rabu, 08 Januari 2025 - 12:30:00 WIB
 Trump Ngotot Ambil Alih Terusan Panama, Lagi-Lagi Senggol China
Donald Trump mengulangi kembali keseriusannya untuk merebut kendali Terusan Panama (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump mengulangi kembali keseriusannya untuk merebut kendali Terusan Panama. Dia menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di Mar-a-Lago, Florida, pada Selasa kemarin.

Pihaknya masih mempertimbangkan pengambilalihan kendali terhadap kanal strategis sepanjang 80 km lebih yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Atlantik itu.

"Jadi Terusan Panama sedang dibahas dengan mereka (pemerintah Panama) sekarang," kata Trump, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (8/1/2025).

Terusan Panama sangat penting bagi perekonomian dan keamanan AS yakni pengerahan pasukan angkatan laut (AL) dari Atlantik ke Pasifik dan sebaliknya, ketimbang harus memutar jauh ke selatan.

"Saya bisa menyampaikan ini, kita membutuhkan mereka (Terusan Panama) untuk keamanan ekonomi," ujarnya.

Lebih lanjut Trump menuduh pemerintah Panama memberikan kendali pengoperasian terusan itu ke China.

"Lihat, Terusan Panama sangat penting bagi negara kita. Itu dioperasikan oleh China. Kita memberikan Terusan Panama kepada Panama, bukan memberikannya untuk China. Mereka telah menyalahgunakannya. Itu seharusnya tidak dilakukan," tutur politikus Partai Republik itu.

Trump pada 22 Desember lalu mengatakan akan merebut kembali pengoperasian Terusan Panama. Alasannya, kapal-kapal dagang AS harus membayar dengan harga mahal untuk melintasinya. Padahal kanal itu dibangun oleh AS.

Mengomentari ancama itu, Presiden Panama Jose Raul Mulino menegaskan, Terusan Panama sepenuhnya milik negaranya berdasarkan perjanjian tahun 1977. Selain itu, kedaulatan negara tidak bisa dikompromikan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut