Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perang Lawan Geng Narkoba, Trump Buka Kemungkinan Serang Meksiko
Advertisement . Scroll to see content

Trump Pecat Jaksa Agung AS Jeff Sessions

Kamis, 08 November 2018 - 08:15:00 WIB
Trump Pecat Jaksa Agung AS Jeff Sessions
Jaksa Agung AS Jeff Sessions mengundurkan diri sesuai permintaan Trump. (Foto: AFP/MOLLY RILEY)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Jeff Sessions dipecat oleh Presiden Donald Trump. Saat menyatakan hal tersebut, Trump mengucapkan terima kasih kepada Sessions atas kinerjanya dalam peradilan AS.

"Kami berterima kasih kepada Jaksa Agung Jeff Sessions atas kinerjanya, dan doa terbaik untuknya!" cuit Trump dalam akun Twitternya, seperti dilaporkan BBC, Kamis (8/11/2018).

Trump berulang kali mengkritik Sessions setelah dia mengundurkan diri dari tim penyelidikan kasus dugaan campur tangan Rusia dalam pilpres AS 2016 yang dimenangkan Trump.

Trump mengatakan, Sessions akan diganti sementara oleh kepala stafnya, Matthew Whitaker, yang selama ini mengkritik usulan pembentukan penyelidikan kasus tersebut.

Dalam surat pengunduran dirinya, Sessions -mantan senator Alabama dan merupakan pendukung awal Trump- menjelaskan keputusan mundur tersebut bukan inisiatifnya.

"Atas permintaan Anda (Presiden Trump), saya mengajukan pengunduran diri," tulisnya, dalam surat yang tidak bertanggal.

"Hal yang paling penting, pada masa saya sebagai jaksa agung, kami memulihkan dan menegakkan supremasi hukum," tegas Sessions.

Menurut seorang pejabat Gedung Putih, Kepala Staf Trump John Kelly menelepon Sessions pada Rabu (8/11/2018) sebelum Trump mengadakan konferensi pers untuk membahas hasil pemilu paruh waktu.

Mengapa Sessions dipecat?

Sebelumnya, Trump berulang kali mengkritik sikap Sessions yang mundur dari upaya penyelidikan dugaan keterlibatan Rusia dalam pilpres AS 2016.

Penasihat Khusus Robert Mueller, melalui tim investigasinya, sedang melakukan penyelidikan dugaan praktik kolusi antara tim kampanye presiden Trump dengan Rusia.

Penyelidikan yang meluas ini diawasi oleh Departemen Kehakiman dan menghasilkan serangkaian tuntutan pidana terhadap beberapa rekanan Trump.

"Sessions seharusnya tidak pernah mengundurkan diri, dan jika dia akan mengundurkan diri, dia seharusnya memberitahu saya dan saya akan segera memilih orang lain," kata Trump, kepada New York Times, pada Juli 2017.

Sessions secara sukarela mengundurkan diri setelah Partai Demokrat menuduhnya gagal mengungkapkan adanya dugaan jalinan komunikasi dengan duta besar Rusia untuk AS.

Sessions kemudian mengaku lupa soal pertemuan itu, yang terjadi selama kampanye Trump.

Trump beberapa kali menyebut Session sebagai sosok yang lemah dan memalukan.

Sementara itu, CBS News melaporkan, Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein tidak lagi memimpin penyelidikan yang dilakukan Mueller, dan Matthew Whitaker kini akan memegang kendali.

Trump tidak dapat secara langsung memecat Mueller penasihat khusus, yang upaya penyelidikannya dikritik berulangkali oleh Trump.

Namun dengan mengganti Sessions, ada peluang untuk memecat Mueller atau mengakhiri penyelidikannya.

Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein diketahui menunjuk Mueller untuk memimpin penyelidikan dugaan campur tangan Rusia, setelah Trump memecat direktur FBI James Comey pada Mei 2017.

Terkait hal ini, Partai Demokrat menyatakan kemarahannya atas pemecatan jaksa agung, dan Komite Nasional Demokrat mencatat bahwa penunjukan pengganti Jeff Sessions belum dikonfirmasikan kepada Senat sebagaimana diperlukan.

"Jelas, Presiden memiliki sesuatu yang disembunyikan," cuit Pemimpin Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut