Trump: Pemilu Paruh Waktu Sukses Luar Biasa!

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut pemilu paruh waktu yang digelar di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (6/11/2018) waktu setempat sukses luar biasa, meski Partai Republik kalah dari Demokrat di Dewan Perwakilan.

Partai Republik mempertahankan kekuasaan di Senat, sedangkan Partai Demokrat berhasil unggul dan merebut kendali majelis rendah Kongres.

Baca Juga

Akankah China Menyelamatkan Venezuela?

"Keberhasilan luar biasa malam ini. Terimakasih untuk semuanya!" cuit Trump, seperti dilaporkan AFP, Rabu (7/11/2018).

Diberitakan sebelumnya, pemilu paruh waktu AS berlangsung lancar. Seperti diprediksi para analis, kursi mayoritas Senat menjadi milik Partai Republik sedangkan Kongres diraih Demokrat.

Baca Juga

Bersaing Ketat, Hasil Kursi Sementara Republik-Demokrat di Pemilu AS

Demokrat merebut kendali majelis rendah Kongres dalam pemilihan paruh waktu menghadapi pemerintahan Donald Trump yang sudah hampir dua tahun memimpin.

Jaringan televisi Fox dan NBC menyebut, Demokrat memegang kendali DPR sedangkan Partai Republik kembali mempertahankan kendali di Senat. Meskipun memenangkan mayoritas kursi Kongres, namun Demokrat gagal membuat efek 'gelombang biru' karena selisih perolehan kursi dengan Republik tak terpaut jauh.

Berdasarkan perhitungan sementara yang dirilis ABC News, Demokrat menguasai 209 kursi Kongres atau hanya membutuhkan 9 kursi lagi untuk merebut kursi mayoritas.

Sementara itu Republik mendapat 183 kursi. Total ada 435 kursi Kongres yang diperebutkan.

Sedangkan untuk Senat, Republik sudah dipastikan unggul dengan memperoleh 50 kursi sedangkan emokrat 42 kursi.

Hasil ini membuat penyeimbang kekuasaan di AS, di mana Trump menikmati perjalanan yang mudah dengan dominasi Partai Republik termasuk di dua majelis Kongres sejak pemilihan presiden pada 2016.

Namun dengan mendominasi Kongres, Demokrat dapat memblokir undang-undang atau menggoyang pemerintahan Trump dengan menyelidiki laporan keuangan yang buram serta tuduhan campur tangan Rusia dalam pilpres 2016.

Bukan tak mungkin dua isu itu berujung pada impeachment atau pemakzulan.

Editor: Nathania Riris Michico