Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Tegaskan Tak Pernah Mabuk, Peringatkan Anak-anaknya Tak Konsumsi Narkoba
Advertisement . Scroll to see content

Trump Perketat Aturan Visa, Pengidap Diabetes hingga Obesitas bakal Ditolak Masuk AS

Sabtu, 15 November 2025 - 22:04:00 WIB
Trump Perketat Aturan Visa, Pengidap Diabetes hingga Obesitas bakal Ditolak Masuk AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintahan Presiden Donald Trump mengeluarkan panduan baru terkait izin tinggal warga negara asing di AS. Pemberian visa akan dipersulit bagi pemohon yang mengidap diabetes atau obesitas, hingga tak memiliki sumber daya dan aset ekonomi yang cukup untuk menghidupi diri sendiri.

Dilansir dari dari The Associated Press (AP), Sabtu (15/11/2025), panduan tersebut dikeluarkan Departemen Luar Negeri pada pekan lalu. Pejabat kedutaan dan konsuler diminta memeriksa secara komprehensif dan menyeluruh para pemohon visa untuk memastikan mereka tidak perlu bergantung pada tunjangan dari pemerintah setelah masuk ke AS. 

Instruksi tersebut dikirim dari kantor pusat Departemen Luar Negeri ke setiap Kedutaan Besar dan Konsulat AS di seluruh dunia.

“Pemerintahan Trump mengutamakan kepentingan rakyat Amerika. Ini termasuk menegakkan kebijakan yang memastikan sistem imigrasi kita tidak membebani pembayar pajak Amerika,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tommy Pigott.

Imigran yang ingin masuk ke AS akan menjalani pemeriksaan medis oleh dokter yang telah disetujui oleh Kedutaan Besar AS. Mereka akan diskrining untuk mendeteksi penyakit menular seperti tuberkulosis.

Para calon imigran juga diminta untuk mengungkapkan riwayat penggunaan narkoba atau alkohol, kondisi kesehatan mental, atau kekerasan. Mereka pun diwajibkan untuk mendapatkan sejumlah vaksinasi.

Peraturan baru ini mencakup persyaratan yang lebih spesifik. Dokumen tersebut menyatakan petugas konsuler harus mempertimbangkan berbagai detail spesifik tentang pemohon visa, termasuk usia, kesehatan, status keluarga, keuangan, pendidikan, keterampilan, dan riwayat penggunaan bantuan publik, terlepas dari negaranya. 

Dokumen itu juga menyatakan petugas harus menilai kemampuan berbahasa pemohon dengan melakukan wawancara dalam bahasa Inggris.

Para pakar kebijakan imigrasi mengatakan pedoman terbaru ini dapat mengurangi jumlah visa imigran dan non-imigran yang diberikan. Kebijakan itu juga dianggap dapat memengaruhi beberapa kelompok asing yang ingin masuk ke AS, seperti lansia dan masyarakat berpenghasilan rendah.

Aturan itu dinilai berpotensi semakin membatasi siapa yang dapat memasuki AS.

"Hal ini dapat menyebabkan penyempitan imigrasi yang substansial," kata  direktur asosiasi program kebijakan imigrasi AS di Migration Policy Institute, Julia Gelatt.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut