Trump Puji Anwar Ibrahim: Tanda Tangan Anda Menarik!
KUALA LUMPUR, iNews.id - Momen hangat dan penuh canda terjadi antara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam acara penandatanganan kesepakatan tarif perdagangan bilateral di Kuala Lumpur, Minggu (26/10/2025).
Di tengah suasana serius peresmian perjanjian penting itu, keduanya memperlihatkan hubungan akrab yang tak biasa bagi dua pemimpin negara. Sorotan utama datang ketika Trump memuji tanda tangan Anwar, yang disebutnya “menarik” dan “artistik”.
“Tanda tangan yang menarik,” ujar Trump, sambil melihat hasil bubuhan tinta Anwar, yang langsung disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Anwar pun membalas dengan nada bersahabat, “Tidak semenarik tanda tangan Anda,” katanya, membuat suasana ruang penandatanganan semakin cair.
Trump kemudian mengambil pena, menandatangani bagiannya, lalu memperlihatkan dokumen itu kepada hadirin.
“Tanda tangannya (Anwar) menarik. Tunggu sebentar, saya akan tunjukkan,” ucap Trump sambil tersenyum lebar.
Pena Gedung Putih untuk Anwar
Tak berhenti di situ, suasana kian mencair saat Anwar berkelakar soal pena yang digunakan dalam prosesi tersebut.
“Pena Gedung Putih,” kata Anwar sambil mengangkat pena Trump.
Mendengar itu, Trump tertawa dan meletakkan penanya di dekat Anwar sebagai isyarat pemberian. Gestur itu sontak disambut hangat oleh tamu undangan.
“Sangat berbeda, sangat bagus, sangat artistik,” ujar Trump lagi, memuji gaya tanda tangan Anwar di depan publik.
Anwar yang tersenyum lebar kemudian memasukkan pena pemberian Trump ke sakunya, menandai momen simbolis persahabatan dua pemimpin yang sebelumnya dikenal memiliki gaya komunikasi sangat berbeda.
Meski tampak ringan, interaksi tersebut menjadi simbol hubungan diplomatik yang semakin cair antara Malaysia dan AS setelah sempat dingin dalam beberapa tahun terakhir.
Kesepakatan tarif perdagangan yang ditandatangani kedua pemimpin disebut akan membuka jalan bagi peningkatan investasi dan ekspor Malaysia ke pasar AS, terutama di sektor elektronik, energi bersih, dan pertanian.
Editor: Anton Suhartono