Trump: Saya Akur dengan Putin!
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan dirinya memiliki hubungan baik dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin. Kedekatan tersebut penting demi mencegah dunia terjerumus dalam konflik besar, termasuk ancaman Perang Dunia III.
Dalam wawancara di acara The Mark Levin Show, Selasa (19/8/2025), Trump sesumbar bahwa selama masa kepemimpinannya, perang global tidak akan pernah terjadi.
“Saya kira ini akan mengarah ke Perang Dunia III, tapi Anda tidak akan mengalaminya. Itu bagian yang bagus. Anda tidak perlu khawatir tentang itu,” ujar Trump.
Menurutnya, sikap akur dengan Putin adalah hal positif, khususnya bagi dua negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia.
“Saya akur saja dengan Putin dan itu hal baik untuk dua negara berkekuatan nuklir. Baik untuk bisa akur, bukan?” katanya.
Trump memperingatkan, AS bisa berada dalam situasi berbahaya jika tidak memiliki kesepahaman dengan Moskow. Hal ini semakin relevan karena Washington sejak 2022 aktif mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia.
“Jika dia dan saya tidak saling memahami, kita sebenarnya akan berada dalam bahaya sebagai sebuah negara,” katanya, seperti dikutip Sputnik.
Mantan presiden itu juga menyinggung keberhasilan pertemuannya dengan Putin maupun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia yakin ada peluang besar untuk mengakhiri konflik Ukraina, meski jalan menuju perdamaian masih panjang.
“Kita akan berusaha menghentikannya dan saya kira kita punya peluang bagus. Pertemuan saya dengan Presiden Putin sangat sukses. Pertemuan saya dengan Presiden Zelensky juga sangat sukses. Sekarang saya kira akan lebih baik jika mereka bertemu tanpa saya. Saya ingin melihat apa yang terjadi,” ucapnya.
Meski begitu, Trump tak menutup mata bahwa menyelesaikan perang Ukraina bukan perkara sederhana.
“Yah, kita harus sedikit optimistis. Memang rumit,” ujarnya.
Dengan menegaskan kedekatannya dengan Putin, Trump ingin menunjukkan bahwa jalur diplomasi personal bisa menjadi kunci mencegah konflik global berkembang menjadi lebih besar.
Editor: Anton Suhartono