Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ancam Thailand-Kamboja jika Tak Hentikan Perang, Trump: Tak Ada Orang Lain yang Bisa Lakukan!
Advertisement . Scroll to see content

Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Gagal gara-gara Ulah Iran

Rabu, 30 Juli 2025 - 06:25:00 WIB
Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Gagal gara-gara Ulah Iran
Iran membantah pernyataan Donald Trump, ikut memengaruhi Hamas dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Iran membantah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, ikut memengaruhi Hamas dalam negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza. 

Trump, dalam pernyataannya kepada wartawan di Turnberry, Skotlandia, Senin kemarin, mengklaim Iran memerintahkan Hamas untuk menolak proposal gencatan senjata. Akibatnya, negosiasi terakhir yang berlangsung di Doha, Qatar, pekan lalu tidak membuahkan hasil.

"Saya kira mereka terlibat dalam negosiasi ini, memberi tahu Hamas, memberi sinyal dan perintah kepada Hamas, dan itu tidak baik," kata Trump.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran, Esmaeil Baqaei, menyebut pernyataan Trump itu sama sekali tidak berdasar.

"Bentuk proyeksi dan penghindaran tanggung jawab dan akuntabilitas (dari Presiden AS)," kata Baqaei, seperti dikutip dari AFP, Rabu (30/7/2025).

Menurut Baqaei, para negosiator Hamas tidak membutuhkan intervensi pihak ketiga karena kelompok tersebut mengakui dan memperjuangkan kepentingan rakyat Gaza yang tertindas dengan cara paling tepat.

Baqaei mendesak AS untuk menghentikan pengiriman senjata mematikan kepada penjajah Israel, memaksanya untuk menghentikan praktik genosida serta mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

Putaran terakhir negosiasi tidak langsung, dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, digelar sejak awal Juli di Doha namun gagal mencapai kesepakatan.

Israel dan Hamas saling menuduh gagal berkompromi pada isu-isu kunci untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir 22 bulan.

Israel menyerang Iran pada 13 Juni, menargetkan fasilitas militer dan nuklir serta menyerang permukiman. Perang sengit itu berlangsung 12 hari setelah berakhir dengan gencatan senjata yang dimediasi AS dan Qatar.

Trump mengatakan sejak perang 12 hari, Iran memberi sinyal yang sangat buruk, tampaknya merujuk pada rencana negara itu untuk melanjutkan program nuklir.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut