Trump Sebut Hamas Hanya Bagian Kecil dari Konflik Timur Tengah
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai Hamas hanya bagian kecil dari perdamaian di Timur Tengah. Dia menegaskan AS akan terus mendorong penyelesaian politik di kawasan, namun tetap memberi ruang bagi Israel untuk mempertahankan diri.
"Hamas hanyalah bagian kecil dari perdamaian di Timur Tengah. Jika terpaksa, kami akan menyingkirkan Hamas dengan mudah, dan itu akan menjadi akhir bagi Hamas," ujarnya, dikutip dari Sputnik, Kamis (30/10/2025).
Namun Trump juga menegaskan tak akan menghancurkan Hamas karena sudah terikat perjanjian.
"Kami lebih suka tidak melakukannya. Kita telah membuat kesepakatan dengan mereka," ujar Trump.
Dia juga mengumumkan perjanjian damai Gaza telah memasuki fase kedua dari total rencana 20 poin yang diajukannya awal bulan ini.
Tahap baru mencakup pengerahan pasukan penjaga perdamaian internasional ke Gaza, pembentukan pemerintahan sementara, serta pelucutan senjata kelompok Hamas.
Proses tersebut akan berjalan sulit karena Israel memiliki hak untuk menyetujui atau menolak negara-negara yang akan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.
Di sisi lain, Hamas telah menolak ide pelucutan senjata, dengan alasan mereka tidak akan meletakkan senjata sebelum terbentuk Tentara Nasional Palestina.
Pernyataan Trump muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza setelah Israel melancarkan serangan udara dan artileri pada Selasa (28/10) malam, yang menewaskan sedikitnya 104 warga Palestina. Serangan itu dilakukan tak lama setelah Israel menuduh Hamas berada di balik serangan terhadap pasukan mereka di Rafah.
Hamas membantah keras tuduhan tersebut. Dalam pernyataan resmi di Telegram, kelompok perlawanan itu menyebut tindakan Israel sebagai “penembakan jahat dan pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata.”
“Kami tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani di Sharm El Sheikh, Mesir. Namun sejak perjanjian itu berlaku, Israel telah berulang kali melanggarnya dan membunuh lebih dari 100 warga sipil Palestina,” kata Hamas, dalam pernyataan di Telegram.
Anggota Biro Politik Hamas, Suhail Al Hindi, bahkan menuding Tel Aviv sengaja menciptakan insiden untuk mencari alasan kembali menyerang Gaza.
“Israel terus menebar tuduhan palsu demi kepentingan politik dalam negeri dan untuk mengalihkan perhatian publik dari tekanan internasional,” ujarnya.
Editor: Anton Suhartono