Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Ancam Serang Meksiko, Presiden Sheinbaum: Tak Akan Terjadi!
Advertisement . Scroll to see content

Trump Sebut Iran Takut dan Minta Negosiasi setelah Fasilitas Nuklirnya Diserang

Senin, 17 November 2025 - 07:49:00 WIB
Trump Sebut Iran Takut dan Minta Negosiasi setelah Fasilitas Nuklirnya Diserang
Donald Trump menegaskan serangan AS terhadap 3 fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni lalu telah mengubah peta kekuatan Timur Tengah (Foto: Maxar via AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menegaskan serangan militernya terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni lalu telah mengubah peta kekuatan di Timur Tengah. 

Menurut Trump, langkah agresif itu membuat Teheran kini berada dalam posisi defensif dan bahkan ingin kembali bernegosiasi dengan AS.

Pernyataan ini disampaikan Trump dalam wawancara di pesawat kepresidenan Air Force One pada akhir pekan. Meski awalnya ditanya mengenai rencana penjualan jet tempur siluman F-35 ke Arab Saudi, Trump justru mengalihkan pembicaraan dan kembali menyinggung Iran, topik yang tampaknya tidak bisa dilepas dari narasinya.

“Kita membuat jet terbaik, kita membuat rudal terbaik, Anda lihat bahwa kita telah melumpuhkan kemampuan nuklir Iran,” ujar Trump, seperti dikutip dari Sputnik.

Trump kemudian mengenang kembali serangan pada Juni lalu yang dia klaim sebagai aksi berani yang gagal dilakukan presiden-presiden AS sebelumnya.

“Selama 22 tahun mereka ingin melakukannya, (tapi) tidak ada presiden yang berani melakukannya. Kami yang melakukannya, dan Iran sekarang berada di posisi yang berbeda,” demikian klaim Trump.

Menurut dia, Iran bukan hanya terpukul secara militer, namun juga secara psikologis.

“Setelah serangan tersebut, Iran ingin menegosiasikan kesepakatan dengan AS. Semua pihak ingin bernegosiasi dengan kita sekarang,” ujarnya.

Klaim Trump itu berseberangan dengan pernyataan resmi Teheran, yang selama ini menolak anggapan bahwa mereka ingin kembali ke meja perundingan. Iran justru menuduh Washington melakukan agresi yang melanggar hukum internasional.

Meski demikian, Trump terus menegaskan pendekatan kerasnya adalah satu-satunya cara efektif menekan Iran. Dia menggambarkan serangan itu sebagai penentu arah hubungan AS-Iran dan menyiratkan bahwa tekanan militer akan terus berlanjut bila diperlukan.

Pernyataan Trump muncul di tengah tekanan diplomatik internasional. Para menteri luar negeri negara-negara G7 pekan ini mendesak Iran untuk terlibat dalam perundingan nuklir langsung dengan AS dengan dukungan dari tiga negara Eropa (Prancis, Jerman, Inggris).

Hingga kini, belum ada konfirmasi bahwa Iran ingin bernegosiasi kembali. Namun Trump terus memanfaatkan narasi ini untuk menegaskan bahwa pemerintahannya berhasil menekan salah satu musuh bebuyutan AS hingga berada pada titik lemah.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut