Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Momen Cristiano Ronaldo Hadiri Jamuan Makan bersama Donald Trump dan Pangeran Arab Saudi 
Advertisement . Scroll to see content

Trump Sebut Partai Baru Elon Musk Bikin Bingung

Senin, 07 Juli 2025 - 15:03:00 WIB
Trump Sebut Partai Baru Elon Musk Bikin Bingung
Donald Trump menyebut partai baru Elon Musk bisa membuat bingung masyarakat AS (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyebut keputusan Elon Musk mendirikan partai politik baru sebagai tindakan “konyol” yang hanya akan menambah kebingungan di tengah sistem politik dua partai saat ini. 

Pernyataan itu disampaikannya setelah Musk mengumumkan pembentukan "America Party" atau Partai Amerika sebagai bentuk kekecewaannya terhadap Trump dan Partai Republik.

"Menurut saya (tindakan) konyol untuk memulai partai ketiga. Kita meraih kesuksesan luar biasa dengan Partai Republik. Partai Demokrat telah kehilangan arah, tapi ini akan selalu menjadi sistem dua partai, dan memulai partai ketiga hanya akan menambah kebingungan," ujar Trump, seperti dikutip dari Sputnik, Senin (7/7/2025).

Pernyataan Trump ini menandai memanasnya hubungan antara dirinya dan Elon Musk, yang sebelumnya sempat menjadi sekutu pada Pilpres AS 2024. 

Ketegangan memuncak setelah Kongres meloloskan “RUU Hebat nan Indah” ,sebuah kebijakan yang dipromosikan oleh Partai Republik dan didukung penuh Trump, namun ditentang keras oleh Musk serta Partai Demokrat.

Musk menilai RUU tersebut hanya akan memperburuk kondisi fiskal AS, menambah utang negara, serta memperbesar beban finansial rakyat. Kekecewaan itu mendorongnya mendirikan Partai Amerika sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi Partai Republik dan Demokrat.

"Saya tidak bisa mendukung kebijakan yang menyengsarakan rakyat dan memperkaya elite," ujar Musk, dalam pengumuman resminya pada Sabtu lalu.

Ketegangan ini semakin meningkat setelah Musk keluar dari pemerintahan Trump, di mana ia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Usai pengunduran dirinya pada Maret lalu, keduanya kerap saling sindir di media sosial maupun dalam wawancara publik.

Trump bahkan menyerang balik dengan menyebut perusahaan-perusahaan Musk, seperti Tesla dan SpaceX, bisa bangkrut jika tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. 

"Tanpa subsidi, dia bisa pulang ke Afrika Selatan," kata Trump, sembari mengancam akan mengurangi kerja sama pemerintah dengan perusahaan-perusahaan milik Musk.

Langkah Elon Musk mendirikan partai baru disebut sejumlah analis sebagai upaya untuk mengisi kekosongan aspirasi publik di luar dua partai besar. Namun, banyak pula yang memandang bahwa inisiatif tersebut berpotensi memecah suara, terutama dari kalangan independen dan konservatif, yang justru bisa menguntungkan Partai Demokrat dalam Pilpres 2028.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut