Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Putin Puji Trump: Dia Serius Ingin Akhiri Perang dengan Penuh Ketulusan
Advertisement . Scroll to see content

Trump Tak Bolehkan Warga Gaza Kembali Setelah Direlokasi

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:30:00 WIB
Trump Tak Bolehkan Warga Gaza Kembali Setelah Direlokasi
Donald Trump tak akan mengizinkan warga Gaza pulang setelah relokasi (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bukan hanya ingin merebut atau membeli Jalur Gaza, tapi juga mengusir warganya. Dia tak akan mengizinkan warga Gaza yang sudah direlokasi untuk kembali.

Hal itu disampaikan Trump dalam wawancara dengan Fox News yang disiarkan Senin (10/2/2025).

"Kita akan membangun komunitas aman, sedikit jauh dari tempat mereka berada saat ini, tempat yang berbahaya ini. Sementara itu, saya akan memilikinya. Anggap saja ini sebagai pengembangan real estate untuk masa depan. Ini akan menjadi sebidang tanah yang indah," kata Trump.

Saat ditanya lagi, apakah warga Palestina yang telah direlokasi itu bisa kembali?

Trump menjawab dengan tegas, warga Gaza yang sudah direlokasi, disediakan tempat baru, tak bisa masuk wilayah mereka lagi.

"Tidak, mereka tidak akan melakukannya, karena mereka akan memiliki perumahan yang jauh lebih baik. Dengan kata lain, saya berbicara tentang membangun tempat tinggal permanen bagi mereka," ujarnya.

Dia menambahkan, Gaza saat ini tidak layak huni sehingga warganya butuh tempat baru. Selain itu untuk merekonstruksinya butuh waktu yang sangat panjang.

"Akan butuh waktu bertahun-tahun sebelum itu bisa terjadi. Saya berbicara tentang memulai pembangunan dan saya kira saya bisa membuat kesepakatan dengan Yordania.Saya kira saya bisa membuat kesepakatan dengan Mesir," ujarnya.

Trump lalu mengklaim kedua negara itu selama ini mendapat keuntungan besar setiap tahun dari AS dan saatnya bagi mereka untuk melakukan sesuatu.

"Anda tahu, kami memberi mereka miliaran dolar setahun," ujarnya.

Rencana Trump untuk mengambil alih Gaza ditolak mentah-mentah oleh komunitas internasional. Namun dia bersikeras akan mewujudkannya, bahkan berulang kali memaksa Mesir dan Yordania untuk menampung warga Palestina.

Raja Yordania Abdullah dijadwalkan akan mengunjungi Gedung Putih pekan ini.

Rencana Trump sangat mirip dengan proposal menantunya Jared Kushner pada Maret 2024. Kushner yang pernah menjadi penasihat Timur Tengah Trump di periode pertama jabatan presiden AS, memuji properti Mediteranian di wilayah Palestina itu dengan menyebutnya sangat berharga.

"Properti tepi laut Gaza bisa sangat berharga jika orang-orang fokus membangun mata pencaharian," kata Kushner, dalam sebuah wawancara di Universitas Harvard.

"Situasinya sedikit tidak menguntungkan di sana, tapi saya kira, dari sudut pandang Israel, saya akan melakukan yang terbaik untuk memindahkan orang-orang keluar, kemudian membersihkannya," kata Kushner, saat itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut