Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Tak Undang Afrika Selatan di KTT G20 2026, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Trump Tarik AS Keluar dari UNESCO

Rabu, 23 Juli 2025 - 06:30:00 WIB
Trump Tarik AS Keluar dari UNESCO
Donald Trump memutuskan untuk menarik AS keluar dari keanggotaan Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) (Foto: KNIU)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menarik negaranya keluar dari keanggotaan Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Trump memerintahkan jajarannya untuk melakukan evaluasi terhadap keanggotaan AS di UNESCO selama 90 hari, terhitung sejak Februari lalu. 

Dia menekankan pada evaluasi sentimen anti-Semitisme atau anti-Israel di dalam organisasi tersebut.

Trump menuduh organisasi tersebut mendukung tujuan-tujuan budaya dan sosial yang membangkitkan perpecahan.

"Presiden Trump telah memutuskan untuk menarik Amerika Serikat (keluar dari UNESCO," kata Wakil Juru Bicara Gedung Putih Anna Kelly, seperti dikutip dari The New York Post, Rabu (23/7/2025).

Tujuan-tujuan budaya dan sosial yang memecah belah, kata dia, sama sekali tidak sejalan dengan kebijakan yang dipilih oleh rakyat AS dalam pilpres pada November lalu, merujuk pada pemerintahan konservatif Trump.

Sementara itu seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, UNESCO dituduh memiliki kecenderungan anti-Amerika dan anti-Israel serta memiliki agenda woke.

Hasil evaluasi 90 hari, kata dia, para pejabat AS mempermasalahkan kebijakan Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi UNESCO serta bias pro-Palestina dan pro-China.

Di antara kesalahan yang disebutkan dalam evaluasi adalah rilis data "perangkat anti-rasisme" oleh UNESCO pada 2023 dan inisiatif "Transforming MEN'talities" pada 2024.

Inisiatif pertama menyerukan negara-negara anggota untuk mengadopsi kebijakan "anti-rasis" dan bersaing dalam "perlombaan menjadi advokat keadilan sosial terdepan, menjawab pertanyaan tentang sejarah rasisme di yurisdiksi mereka, serta berupaya memastikan kesetaraan.

Sementara itu inisiatif "MEN'talities" menerbitkan laporan yang menyoroti tugas organisasi di India yang bertujuan untuk membentuk kembali cara laki-laki berpikir mengenai isu-isu gender, terutama norma-norma yang merugikan.

Program gender tersebut juga menerbitkan laporan video game yang mengkaji bagaimana permainan itu mempromosikan kesetaraan gender.

"Ini bukan hanya tentang mengendalikan dampak negatif, tetapi juga mengandalkan video game untuk mengatasi stereotip sosial-budaya dan mendorong perilaku positif dan antidiskriminasi," ujar Asisten Direktur Jenderal untuk Ilmu Sosial dan Humaniora UNESCO, Gabriela Ramos, saat itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut