Trump Ubah Haluan, Amerika Buka Jalan Akui Negara Palestina
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengejutkan dunia dengan perubahan besar arah kebijakan luar negerinya di Timur Tengah. Dalam 20 poin rencana gencatan senjata Gaza yang dipaparkan di Gedung Putih, Senin (29/9/2025), Trump menyatakan kesiapan AS membuka jalan menuju terbentuknya negara Palestina.
Selama puluhan tahun, AS dikenal sebagai sekutu terkuat Israel dan kerap dituding menutup mata terhadap aspirasi rakyat Palestina. Namun, dalam poin ke-19 yang dirilis Gedung Putih, Washington menegaskan bahwa setelah gencatan senjata tercapai, rehabilitasi Gaza berlangsung, dan stabilitas keamanan terjaga, maka akan ada proses menuju pengakuan negara Palestina.
"Seiring dengan kemajuan pembangunan kembali Gaza dan ketika program reformasi Otoritas Palestina dijalankan dengan sungguh-sungguh, kondisi-kondisi tersebut pada akhirnya mungkin akan tersedia untuk jalur yang kredibel menuju penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina, yang kita akui sebagai aspirasi rakyat Palestina," demikian bunyi poin ke-19 proposal damai Trump.
Peta Jalan Perdamaian Gaza
Selain komitmen pengakuan negara Palestina, rencana Trump juga memuat sejumlah langkah besar:
Trump Pimpin Dewan Perdamaian Gaza
Elemen lain yang tak kalah penting adalah pembentukan Dewan Perdamaian Gaza, yang diisi teknokrat internasional. Trump sendiri ditunjuk sebagai ketua, sementara mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair disebut sebagai salah satu anggotanya. Dewan ini akan menjadi pengawas utama pemerintahan transisi Gaza pasca-gencatan senjata.
Langkah Trump ini dinilai sebagai perubahan signifikan dari kebijakan tradisional AS. Jika sebelumnya Washington selalu berada di barisan pendukung penuh Israel, kini pengakuan negara Palestina dimasukkan secara resmi dalam kerangka perdamaian.
Al Jazeera melaporkan, perubahan haluan ini bisa menjadi momentum bersejarah dalam konflik Israel-Palestina. Jika dijalankan konsisten, bukan hanya perang Gaza yang berakhir, tapi juga harapan kemerdekaan Palestina semakin nyata di depan mata.
Editor: Anton Suhartono