Trump: Untuk Pertama Kali, Kita Punya Akses Penuh ke Indonesia!

WASHINGTON, iNews.id – Presiden Donald Trump menyebut Amerika Serikat (AS) kini memiliki akses penuh ke pasar Indonesia, menyusul tercapainya kesepakatan besar antara kedua negara. Berbagai produk Indonesia, termasuk pertanian dan peternakan bisa masuk tanpa hambatan.
 
Trump menyebut telah berbicara langsung dengan Presiden Prabowo Subianto melalui telepon dan menyelesaikan perjanjian penting ini.

"Untuk pertama kalinya, peternak, petani, dan nelayan kita akan memiliki akses penuh dan total ke pasar Indonesia (negara) berpenduduk lebih dari 280 juta jiwa," ujarnya, kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari Sputnik (16/7/2025).

Baca Juga

Langgar Protokol, PM Modi Langsung Peluk Putin di Pangkalan New Delhi

Setelah itu Trump mengunggah pesan di akun media sosial Truth Social, Indonesia akam membeli energi, produk pertanian, serta 50 pesawat jet Boeing dari AS, sebagai bagian dari kesepakatan dagang.

Baca Juga

Indonesia Segera Komentari Tarif 19% dari Trump

"Pagi ini saya menyelesaikan Kesepakatan penting dengan Republik Indonesia setelah berbicara dengan Presiden yang sangat saya hormati, Prabowo Subianto. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia berkomitmen untuk membeli energi AS senilai 15 miliar dolar, produk pertanian Amerika senilai 4,5 miliar dolar, dan 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya 777," tulis Trump.

Total nilai perdagangan Indonesia dengan AS hampir 40 miliar dolar pada 2024, belum termasuk dalam 15 besar, namun terus bertumbuh. Ekspor AS ke Indonesia naik 3,7 persen pada 2024, sementara impor AS dari Indonesia juga naik 4,8 persen, sehingga AS mengalami defisit perdagangan barang hampir 18 miliar dolar.

Baca Juga

Usai Bicara dengan Prabowo, Trump Kenakan Tarif Masuk 19% untuk Indonesia

Data Biro Sensus AS yang dihimpun TradeMap Pusat Perdagangan Internasional, kategori impor AS dari Indonesia pada 2024 adalah minyak sawit, peralatan elektronik termasuk router dan sakelar data, alas kaki, ban mobil, karet alam, dan udang beku.

Editor: Anton Suhartono