Tuduh Negara Teluk Danai ISIS, Menlu Lebanon Mengundurkan Diri
BEIRUT, iNews.id - Penjabat Menteri Luar Negeri Lebanon Charbel Wehbe mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Michel Aoun, Rabu (19/5/2021), terkait pernyataannya di stasiun televisi yang menuduh negara Teluk mendukung ISIS.
Akibat pernyataan kontroversialnya itu, beberapa negara Teluk yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Bahrain, memanggil Duta Besar Lebanon untuk menyampaikan protes resmi.
Wehbe mengatakan telah mengajukan surat kepada Aoun terkait perkembangan terbaru akibat ulahnya.
Dia juga bertemu dengan perdana menteri sementara Hassan Diab seraya berharap keputusannya untuk mundur akan memperbaiki hubungan Lebanon dengan negara-negara Arab.
"Saya berharap orang yang akan ditugaskan menjalankan misi ini (menlu) akan sukses demi Lebanon," katanya.
Sejauh ini belum diketahui siapa yang akan menggantikan Wehbe sebagai menlu.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Hurra, Senin (17/5/2021), Wehbe menyalahkan beberapa negara terkait bangkitnya ISIS.
"Mereka menjadikan kami ISIS dan menanamnya di daratan Niniwe, Anbar, dan Palmyra," kata Wehbe, merujuk pada wilayah Suriah dan Irak yang direbut ISIS pada 2014.
Saat ditanya negara dimaksud, Wehbe menyebut dengan jelas, Teluk. Namun dia menolak untuk menyebutkan secara rinci negara Teluk yang mana.
Pernyataan Wehbe tak berhenti sampai di situ, dia bahkan menuduh negara-negara Teluk mendanai ISIS.
"Siapa lagi yang mendanai mereka, apakah saya?" ujarnya.
Editor: Anton Suhartono