Turki Akan Ajukan Pembatalan Pengakuan AS soal Yerusalem ke PBB
ANKARA, iNews.id – Turki akan mengajukan pembatalan pengakuan sepihak Amerika Serikat (AS) bahwa Yerusalem ibu kota Israel melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Presiden Turki Tayyip Erdogan, dalam teleconference dengan warga di Kota Konya, Jumat (15/12/2017), mengatakan negaranya akan menjadi yang terdepan dalam mengajukan pembatalan ini ke Dewan Keamanan (DK).
Jika gagal, lanjut Erdogan, pihaknya tidak akan berhenti dan akan menggunakan pintu Sidang Umum PBB.
Pada pertemuan luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul pada Rabu lalu, negara-negara anggota sepakat menghasilkan Deklarasi Istanbul yang hanya mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Hasil ini sekaligus mementahkan pengakuan sepihak AS atas Yerusalem.
OKI juga mendesak Presiden Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali pernyataannya soal Yerusalem.
Pada pertemuan itu, para kepala negara juga menyampaikan pernyataan keras terhadap Israel dan Amerika. Presiden Erdogan bahkan menyebut negara itu sebagai penjajah dan teroris.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan tidak akan menerima lagi AS sebagai mediator damai. Menurut dia, keputusan AS memberikan Yerusalem kepada Israel merupakan tindakan sewenang-wenang dan melangkahi resolusi perdamaian yang sudah dibuat.
Presiden RI Joko Widodo juga menyampaikan pernyataan tegas. Ada enam sikap Pemerintah RI yang disampaikan di antaranya solusi dua negara merupakan satu-satunya jawaban dan Yerusalem Timur merupakan ibu kota Palestina yang sah.
Jokowi juga mengajak semua negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv untuk tidak mengikuti AS memindahkan kantornya ke Yerusalem.
Tak hanya itu, Jokowi mengimbau negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel perlu mengambil langkah-langkah diplomatik, yakni meninjau kembali hubungan dengan Israel.
Editor: Anton Suhartono