Turki Bakal Beli 20 Juta Dosis Vaksin Covid dari China, Kepincut dengan Pfizer Juga
ANKARA, iNews.id – Turki dalam beberapa hari ke depan bakal menandatangani kontrak pembelian sekitar 20 juta dosis vaksin Covid dari raksasa biotkenologi China, Sinovac Biotech. Rencana itu disampaikan Menteri Kesehatan Fahrettin Koca kepada Parlemen Turki, Kamis (19/11/2020).
Di samping itu, Pemerintah Turki juga sedang dalam pembicaraan untuk pembelian vaksin corona dari perusahaan farmasi AS, Pfizer Inc, dan BioNTech. Hal itu diungkapkan Koca kepada kantor berita Anadolu, Rabu (18/11/2020) malam.
“Kami akan dapat memperoleh setidaknya 10 juta dosis vaksin China pada Desember. Kami ingin meningkatkan jumlah ini. Jumlah yang sama akan didapatkan pada Januari juga,” ujarnya, dikutip Reuters, hari ini.
“Jumlah ini bisa dengan mudah (ditingkatkan) menjadi dua kali lipat, mungkin. Kontrak akan ditandatangani dalam satu atau dua hari,” katanya saat menyampaikan presentasi anggaran Kementerian Kesehatan Turki di parlemen.
Hasil uji coba awal menunjukkan, vaksin Covid eksperimental Sinovac, CoronaVac, memicu respons kekebalan yang cepat. Akan tetapi, tingkat antibodi yang dihasilkan vaksin itu lebih rendah daripada yang dimiliki orang atau pasien yang sembuh dari virus corona.
CoronaVac dan empat vaksin eksperimental lain yang dikembangkan di China sedang dalam uji coba tahap akhir untuk menentukan keefektifannya.
Laporan tersebut menyusul kabar optimistis bulan ini yang datang dari Pfizer, Moderna, serta perusahaan Rusia. Kabar itu menunjukkan bahwa vaksin eksperimental mereka memiliki kemanjuran lebih dari 90 persen berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir berskala besar.
Pfizer dan BioNTech bakal memperoleh otorisasi darurat AS dan Eropa untuk vaksin Covid buatan mereka pada bulan depan, setelah hasil uji coba terakhir menunjukkan vaksin itu memiliki tingkat keberhasilan 95 persen. “Tidak ada efek samping yang serius,” ungkap Pfizer, Rabu (18/11/2020).
Koca mengatakan, Turki sedang dalam pembicaraan untuk membeli vaksin Pfizer juga, setelah memperoleh lisensinya.
“Jika demikian, jumlah yang dapat diberikan kepada Turki adalah 1 juta (dosis). Kami sedang melakukan pembicaraan sekarang untuk secara bertahap naik menjadi 25 juta dosis dalam setahun mulai Januari,” kata Koca.
Editor: Ahmad Islamy Jamil