Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Imigran Terbalik di Perairan Yunani, 18 Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Turki Gelar Latihan Perang di Laut Mediterania, Yunani Makin Gerah

Minggu, 30 Agustus 2020 - 06:17:00 WIB
Turki Gelar Latihan Perang di Laut Mediterania, Yunani Makin Gerah
Turki menggelar latihan perang di Laut Mediterania membuat ketegangan dengan Yunani semakin meningkat (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Turki menggelar latihan perang di Laut Mediterania timur Sabtu (29/8/2020). Latihan itu akan berlangsung hingga September mendatang.

Yunani merasa gerah dengan latihan tersebut dan menyebut jet-jet tempur Turki melanggar wilayah mereka.

Konfrontasi kedua negara menghidupkan kembali knflik lama atas sengketa wilayah laut dan sumber daya gas. Perseteruan itu ditunjukkan dengan saling menggelar latihan perang oleh Angkatan Laut masing-masing.

Sistem navigasi maritim internasional AVTEX menyatakan, Turki melakukan latihan mulai Sabtu hingga 11 September di lepas pantai kota Anamur.

Pada Kamis lalu, Turki mengumumkan latihan militer akan berlangsung pada Selasa dan Rabu pekan depan di zona lebih jauh ke timur.

Sementara itu badan pertahanan nasional Yunani, HNDS, menyatakan, jet-jet tempur Turki memasuki Wilayah Informasi Penerbangan (FIR) pada Jumat. Wilayah itu berada dalam tanggung jawab penuh lalu lintas penerbangan Yunani.

Insiden itu terjadi ketika empat pesawat tempur F-16 Yunani mengawal pesawat pengebom strategis Amerika Serikat B-52 sebagai bagian dari misi "Allied Sky". Enam pesawat pengebom AS terbang melintasi 30 negara anggota NATO di Eropa dan Amerika Utara dalam 1 hari untuk menunjukkan solidaritas aliansi.

HNDS menyebut masuknya jet-jet tempur Tukri merupakan aksi provokasi dan anti-sekutu. Pesawat tempur Yunani lalu mengusir jet-jet Turki itu.

Krisis telah memecah dua negara anggota NATO itu. Pada Jumat, Sekjen NATO Jens Stoltenberg berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dalam pembicaraan lewat telepon itu, dia meminta Erdogan mengedepankan dialog dan menurunkan ekskalasi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut