Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Beri Syarat Negara yang Bisa Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza, Apa Itu?
Advertisement . Scroll to see content

Turki Perpanjang Masa Pencarian Gas Alam Kapal Oruc Reis di Laut Mediterania

Minggu, 25 Oktober 2020 - 17:22:00 WIB
Turki Perpanjang Masa Pencarian Gas Alam Kapal Oruc Reis di Laut Mediterania
Kapal eksplorasi milik Turki, Oruc Reis, berlayar menuju perairan Mediterania Timur yang disengketakan. (Foto-foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.idTurki memutuskan untuk memperpanjang masa pencarian gas alam oleh kapal penelitian Oruc Reis di Laut Mediterania Timur. Perairan itu diperebutkan Turki dan Yunani dan menjadi sumber konflik terbaru antara kedua negara dewasa ini.

Dilansir AFP, Angkatan Laut Turki dalam sebuah pesan di sistem peringatan maritim internasional NAVTEX pada Sabtu (24/10/2020) malam menyatakan, Oruc Reis akan mengapung di Laut Mediterania Timur hingga 4 November. Sebelumnya dikatakan bahwa kapal itu akan tetap berada di wilayah tersebut sampai Selasa (27/10/2020).

Oruc Reis—yang dikawal oleh kapal-kapal militer—telah menjadi simbol pencarian gas alam Turki di Mediterania Timur. Laut itu menjadi tempat eksplorasi baru dan memicu perburuan sumber daya alamnya oleh Ankara.

Athena menuduh Ankara telah melanggar hukum internasional karena melakukan pencarian gas alam di perairan Yunani.

Yunani mengklaim hak atas perairan di sekitar Pulau Kastellorizo. Akan tetapi, Turki berkeras memiliki klaim yang lebih besar atas Laut Mediterania Timur karena memiliki garis pantai yang lebih panjang daripada Yunani.

Turki pada Agustus lalu mengirim Oruc Reis ke perairan yang diperebutkan itu, membuat Siprus dan Yunani merasa khawatir dan menggelar latihan militer. Ketegangan sempat mereda setelah Turki menarik kapal penjelajah itu. Ankara pun menyetujui pembicaraan eksplorasi dengan Yunani.

Akan tetapi, Turki kemudian mengirim Oruc Reis kembali ke Laut Mediterania Timur, membuat marah Yunani. Amerika Serikat pada bulan ini menyebut tindakan Turki itu sebagai “provokasi yang diperhitungkan” dan menuntut agar Ankara menarik kapal itu kembali.

Sengketa Yunani-Turki akan menjadi salah satu agenda pembahasan para pemimpin Uni Eropa dalam KTT Brussels pada Kamis (15/10/2020) dan Jumat (16/10/2020) lalu. Organisasi regional itu bahkan mulai mengancam Turki soal aktivitas Oruc Reis.

“Jika Ankara (Turki) melanjutkan tindakan ilegalnya, kami akan menggunakan semua instrumen yang kami miliki untuk menanggapinya,” kata Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut