Turki Tarik Kapal Eksplorasi dari Mediterania, Yunani Siap Redakan Ketegangan
ATHENA, iNews.id - Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, menyambut gembira penarikan kapal eksplorasi gas milik Turki dari perairan Mediterania yang tengah disengketakan dua negara. Mitsotakis menyebut keputusan tersebut sebagai langkah positif.
Eksplorasi Oruc Reis yang dikawal kapal perang Turki ke Laut Mediterania pada 10 Agustus lalu memantik kemarahan Yunani. Athena merespons dengan mengerahkan angkatan lautnya namun dengan dalih melakukan latihan perang dengan tentara sekutu.
Insiden inilah yang kemudian memanaskan ketengangan Turki dan Yunani, kedua negara anggota NATO sama-sama mengklaim wilayah perairan Mediterania yang kaya gas alam.
Perseteruan dua Turki dan Yunani nampaknya akan memasuki babak baru setelah kapal Oruc Reis terpantau telah meninggalkan kawasan Mediterania pada Sabtu (12/9/2020) waktu setempat.
Situs pelacak kapal marinetraffic.com dan Vesselfinder.com sama-sama menunjukkan kapal itu sudah berada di perairan Turki dekat Pelabuhan Antalya pada Minggu (13/9/2020) waktu setempat.
Belum ada keterangan resmi dari pemerintah Turki mengenai laporan tersebut, akan tetapi kabar tersebut disambut suka cita oleh PM Yunani, Kyriakos Mitsotakis.
"Ini langkah pertama yang positif. Saya berharap akan ada lebih banyak (kapal) mereka yang menarik diri," kata Mitsotakis dikutip dari AFP.
Sementara itu, surat kabar Turki, Yeni Safak, menyebut tindakan penarikan Oruc Reis sebagai langkah untuk memberi kesempatan diplomasi.
"Athena selalu siap untuk memulai kontak eksplorasi dengan Turki," lanjutnya.
Sejumlah pakar meyakini penarikan kapal Oruc Reis sebagai salah satu upaya Turki menghindari sanksi dari Uni Eropa (EU). Pada Kamis (10/9/2020) kemarin, tujuh pemimpin negara-negara Uni Eropa mengancam Turki dengan sanksi jika tidak segera mengakhiri "tindakan konfrontasinya".
Editor: Arif Budiwinarto