Turki Ubah Hagia Sophia sebagai Masjid, Yunani Jadikan Rumah Kemal Ataturk Museum Genosida
ATHENA, iNews.id - Yunani tak setuju kebijakan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengubah status Hagia Sophia sebagai masjid. Yunani bakal membalas langkah tersebut dengan menjadikan rumah Mustafa Kemal Ataturk menjadi museum genosida.
Menteri Pembangunan Pedesaan Yunani, Makis Voridis, menyebut keputusan Turki mengembalikan fungsi Hagia Sophia sebagai masjid merupakan tindakan mengerikan. Menurut Voridis, langkah tersebut menunjukkan pemerintah Turki di bawah Erdogan berusaha menjauhkan diri dari hubungan baik dengan negara barat dan komunitas internasional.
"Kemarahan, kebencian, kesedihan, terutama di Yunani, dan rasa penghinaan yang mendalam. Hagia Sophia bukan hanya monumen budaya dunia, tetapi juga simbol Kristen dunia, ortodoks," kata Voridis dikutip dari Greek City Times, Selasa (14/7/2020).
Voridis memastikan Yunani akan memberi jawaban "sangat simbolis" sebagai respons atas perubahan status Hagia Sophia oleh Turki, yakni mengubah rumah kelahiran Mustafa Kemal Ataturk di Thessaloniki menjadi Museum Peringatan Genosida Yunani.
"Saya pikir itu bisa dan harus dilakukan segera. Kebijakan internasional tentang saluran terbuka dengan Turki juga harus dipertimbangkan kembali. Komunitas internasional harus menyadari bahwa Turki adalah ancaman bagi stabilitas internasional."
"Kita perlu menjelaskan kepada Barat bahwa Erdogan menjadi sepenuhnya di luar kendali dan bahwa negara-negara Barat akan menemukannya di depan mereka di beberapa titik," lanjut Voridis.
Mustafa Kemal Ataturk dikenal sebagai tokoh pembaharu Turki yang mempelopori gerakan sekularisme di negara dua benua tersebut. Di bawah pemerintahan Ataturk, Hagia Sophia difungsikan sebagai museum setelah sebelumnya berstatus masjid saat Turki masih dikuasai Kekaisaran Ottoman pada 1453.
Hagia Sophia merupakan bangunan ikonik di kota Istanbul yang awalnya dibangun sebagai Katedral Kristen Kekaisaran Romawi Timur atau Byzantium pada tahun 537.
Kemudian, pada 1204 Hagia Sophia difungsikan sebagai Katedral Katolik Roma di bawah kekaisaran Latin lalu dikembalikan menjadi Katedral Ortodoks pada 1261.
Editor: Arif Budiwinarto