Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Raffi Ahmad Beli Tas Ivan Gunawan Rp500 Juta untuk Bangun Masjid di Yokohama
Advertisement . Scroll to see content

Turun Takhta, Kaisar Akihito Lakukan Ritual Melapor ke Dewa Shinto

Kamis, 18 April 2019 - 16:38:00 WIB
Turun Takhta, Kaisar Akihito Lakukan Ritual Melapor ke Dewa Shinto
Kaisar Jepang, Akihito, berjalan didahului oleh seorang pendeta Shinto saat meninggalkan tempat kediamannya untuk berkunjung ke kuil Ise Jingu, menjelang tanggal turun takhta pada 30 April 2019. (FOTO: Reuters/Issei Kato
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Kaisar Akihito berdoa di sebuah kuil Jepang, Kamis (18/4/2019). Dia berdoa dalam sebuah ritual khusus untuk melaporkan rencananya turun takhta kepada para dewa agama Shinto.

Kaisar berusia 85 tahun tersebut akan turun takhta pada 30 April. Ini merupakan pertama kalinya seorang kaisar turun takhta dalam 200 tahun terakhir; sekaligus menjadi sesuatu yang langka dalam sejarah kekaisaran Jepang yang berusia berabad-abad.

Putra Mahkota Naruhito akan menggantikan Kaisar Akihito sebagai penerus takhta bunga krisan pada 1 Mei mendatang.

Dilaporkan Associated Press, Kaisar Akihito melakukan ritual yang disebut "Shinetsu no Gi" di Kuil Ise di bagian barat Jepang sebagai bagian proses dari pergantian takhta.

Mengenakan tuxedo, Kaisar Akihito berangkat menuju kuil dengan didampingi para pejabat istana yang bertanggung jawab untuk memegang dua pusaka kekaisaran –pedang dan permata. Pusaka ketiga, sebuah cermin, disimpan di kuil.

Semua pusaka itu dibawa dari istana di Tokyo dan mengiringi kaisar hingga kuil. Lambang kekaisaran, atau tiga pusaka, akan diserahterimakan kepada Naruhito setelah pergantian takhta dilakukan.

Putri kaisar dan pendeta utama kuil, Sayako Kuroda, juga hadir dalam ritual itu.

Kuil Ise merupakan pusat peribadatan kaisar Jepang pada masa perang dan masih menjadi daya tarik bagi para tokoh politik maupun pengusaha.

Para kaisar Jepang dahulunya dipercaya sebagai keturunan langsung dewi matahari, Amaterasu, yang dipuja di Kuil Ise dan berada di puncak "yaoyorozu", atau 8 juta dewa dari berbagai hal dalam kepercayaan Shinto.

Ritual yang dilakukan di Kuil Ise dimaksudkan untuk keluarga kekaisaran, kaisar, dan pendeta. Hingga 1945,
Shinto dianggap sebagai agama negara dan kaisar dianggap sebagai dewa yang hidup.

Shinto, agama yang mungkin sama tuanya dengan Jepang itu sendiri, adalah perpaduan yang kaya dari kisah rakyat, pemujaan bagi segala hal yang bersifat alami dan bangsa Jepang.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut