Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Banggakan Kekuatan Laut AS Terbaik di Dunia tapi Takut Gagal Raih Nobel Perdamaian
Advertisement . Scroll to see content

Twitter Bisa Saja Hapus Akun Donald Trump, tapi...

Kamis, 06 September 2018 - 06:20:00 WIB
Twitter Bisa Saja Hapus Akun Donald Trump, tapi...
Donald Trump (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Twitter menegaskan tak ada satu pun orang di dunia yang memiliki kekebalan dalam menggunakan akun media sosial itu, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Jika melanggar ketentuan, seperti mem-posting perkataan kasar dan menyerang orang lain, akun Twitter Trump bisa saja dihapus.

"Tidak ada pengecualian bagi presiden atau siapa pun," kata direktur hukum dan kebijakan Twitter, Vijaya Gadde, yang turut didampingi CEO Jack Dorsey, dalam wawancara dengan Politico.

Trump kerap melempar pernyataan pedas di Twitter untuk menyerang siapa saja yang berseberangan dengannya, termasuk politisi AS serta pemimpin negara lain.

Di antara para pemimpin negara yang diserangnya yakni Iran dan Korea Utara. Sementara di dalam negeri, mantan senator mendiang John McCain tak luput dari sumpah serapahnya, termasuk pendahulunya Barack Obama.

Sementara itu, Dorsey yang memberikan keterangan di hadapan komite Kongres AS pada Rabu kemarin, mengatakan, dia mendapat notifikasi di smartphone-nya atas posting-an Trump.

Saat ditanya apakah dia akan mempertimbangkan menghapus akun Trump dari Twitter, Dorsey tak memberikan jawaban spesifik.

"Kita harus menyeimbangkannya dengan konteks di dalamnya. Jadi, peran saya adalah mengajukan pertanyaan dan memastikan bahwa kami tidak memihak dan menjunjung tinggi persyaratan layanan secara konsisten, termasuk melihat kepentingan publik," ujarnya.

Ada beberapa pertimbangan yang diambil Twitter dalam memutuskan menghapus atau tidak akun pemimpin dunia. Tanpa menyebut secara spesifik nama Trump, Twitter pernah menyatakan, menghapus akun pemimpin dunia bisa menyembunyikan informasi penting yang seharusnya diketahui publik, atau bahkan diperdebatkan.

Warganet berkali-kali mendesak Twitter menghapus akun Trump terkait pernyataan pedasnya, salah satunya ditujukan kepada Presiden Iran Hassan Rouhani pada Juli lalu yang ditulis dengan hurup kapital.

"Jangan pernah, jangan pernah mengancam Amerika Serikat lagi atau Anda akan mengalami konsekuensi penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang sejarah."

Pada Agustus lalu, Trump juga menyerang mantan staf Gedung Putih Omarosa Manigault Newman dengan 'Aneh', 'Gila', dan 'Anjing'.

Sementara itu, di Washington, Dorsey mendapat tekanan dari kelompok sayap kanan dan kiri pemerintahan tentang bagaimana Twitter memilah cuitan dan iklan yang tidak layak dipublikasikan.

Dia akan memberikan penjelasan di Capitol Hill pada Rabu, sebelum bertemu dengan Komite Intelijen Senat terkait upaya pihak asing yang memanfaatkan media sosial untuk mengintervensi pemilu AS.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut