UEA dan China Desak Dewan Keamanan PBB Adakan Pertemuan terkait Insiden Masjid Al-Aqsa
NEW YORK, iNews.id – Uni Emirat Arab (UEA) dan China mendesak Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan, menyusul kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur, belum lama ini.
Desakan terhadap Dewan Keamanan PBB itu mengemuka di tengah peringatan soal kemungkinan munculnya konflik baru terkait insiden tersebut.
Bagi kaum Muslim, Masjid al-Aqsa adalah situs paling suci ketiga di dunia, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Sementara kaum Yahudi mengklaim Masjid al-Aqsa sebagai Bukit Bait Suci, dan menganggap daerah itu sebagai lokasi dua kuil Yahudi zaman kuno.
Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan menggelar sidang pada Kamis (5/1/2023), kata para diplomat.
Kunjungan Ben-Gvir menuai kecaman keras dari seluruh dunia, termasuk dari sekutu dekatnya, Amerika Serikat. AS menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian itu.
“Kami sangat prihatin dengan tindakan apa pun yang dilakukan secara sepihak yang berpotensi memperparah ketegangan, karena kami justru ingin melihat keadaan yang sebaliknya terjadi,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
“Amerika Serikat selalu mendukung pelestarian sejarah status quo sehubungan dengan situs-situs suci di Yerusalem,” ujarnya.
Jubir Deplu AS itu menambahkan, setiap tindakan sepihak yang meremehkan status quo tersebut "tidak dapat diterima".
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid al-Aqsa berada, selama perang Arab Israel pada 1967. Israel mencaplok seluruh kota tersebut pada 1980 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Editor: Ahmad Islamy Jamil