Uji Coba Senjata Kiamat Torpedo Nuklir Poseidon Rusia Patuhi Hukum Internasional
MOSKOW, iNews.id - Pemerintah Rusia menegaskan uji coba drone torpedo nuklir Poseidon, yang dijuluki sebagai senjata kiamat, dilakukan dengan sepenuhnya mematuhi hukum dan perjanjian internasional yang berlaku.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan keberhasilan uji coba senjata tersebut.
Peskov mengatakan, meskipun Presiden Putin tidak secara langsung menyaksikan uji coba terakhir dari Poseidon pada Selasa (28/10/2025), dia terus memantau seluruh perkembangannya dan memberikan penilaian atas hasil yang dicapai.
“Semua uji coba senjata canggih tersebut dilakukan sesuai dengan semua aturan internasional dan perjanjian bilateral, serta mematuhi semua aturan notifikasi,” ujar Peskov, dikutip dari Sputnik Kamis (30/10/2025).
Dia menegaskan langkah tersebut menunjukkan komitmen Rusia untuk tetap menghormati kerangka hukum global, meski terus mengembangkan teknologi militer mutakhir untuk menjaga keamanan nasionalnya.
Senjata Kiamat yang Tak Tertandingi
Poseidon merupakan drone bawah air bertenaga nuklir yang mampu membawa hulu ledak besar dan bergerak dengan jangkauan hampir tak terbatas. Wahana ini dirancang untuk beroperasi jauh di bawah laut dan, dalam skenario serangan ekstrem, mampu memicu gelombang tsunami radioaktif di wilayah pantai musuh.
Mantan Presiden Rusia sekaligus Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Dmitry Medvedev menyebut Poseidon sebagai senjata paling mematikan yang pernah dikembangkan Rusia.
“Tidak seperti Burevestnik, Poseidon benar-benar bisa dianggap sebagai senjata kiamat,” kata Medvedev.
Dia juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proyek tersebut, menyebutnya sebagai tonggak sejarah dalam perkembangan teknologi militer Rusia.
Langkah Strategis untuk Keamanan Nasional
Menurut Kremlin, uji coba Poseidon merupakan bagian dari program pertahanan strategis Rusia yang bertujuan menjaga stabilitas global melalui prinsip penangkalan (deterrence).
Peskov menambahkan, penguasaan teknologi nuklir bawah air ini tidak hanya memperkuat kemampuan militer Rusia, tetapi juga membuka peluang penerapan di bidang sipil dan ekonomi, seperti energi dan riset laut dalam.
“Teknologi yang dikembangkan untuk Poseidon dapat diaplikasikan untuk mendukung perekonomian dan memperkuat posisi Rusia di bidang riset kelautan,” tuturnya.
Editor: Anton Suhartono