Ukraina Butuh 1,79 Miliar Dolar AS untuk Pulihkan Sektor Telekomunikasi yang Dihancurkan Rusia
JENEWA, iNews.id - Ukraina akan membutuhkan dana setidaknya 1,79 miliar dolar AS untuk memulihkan sektor telekomunikasi ke kondisi seperti sebelum perang.
Hal ini disampaikan badan PBB, International Telecommunication Union (ITU) dalam sebuah laporan yang diterbitkan Jumat (6/1/2023). Lembaga itu juga menuduh Rusia telah menghancurkan sepenuhnya atau menyita jaringan telekomunikasi di beberapa wilayah.
Penilaian kerusakan telah ditugaskan pada bulan April. Tujuannya untuk menilai tingkat kerusakan jaringan komunikasi Ukraina sebagai akibat dari invasi Rusia Februari lalu.
Laporan tersebut mencakup kondisi enam bulan pertama perang. Mereka menemukan bahwa terdapat kerusakan dan kehancuran yang cukup besar pada infrastruktur komunikasi di 10 dari 24 wilayah Ukraina.
"Sejak awal serangan militer, agresor menghancurkan sepenuhnya atau menyita operasi reguler telekomunikasi terestrial publik dan swasta serta infrastruktur kritis di wilayah yang diduduki sementara dan perang," kata laporan itu.
ITU juga menuduh Moskow secara sepihak mengalihkan kode panggilan Ukraina yang diperbaiki oleh badan PBB, ke kode Rusia. Selain itu telah terjadi 1.123 serangan dunia maya terhadap Ukraina.
Seorang pejabat misi diplomatik Rusia di Jenewa menolak tuduhan dalam laporan itu. Dia mengatakan laporan itu dirancang untuk mengalihkan perhatian dari kekejaman yang dilakukan oleh Ukraina di wilayah yang diduduki Rusia.
Kementerian Luar Negeri di Moskow tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Rusia secara melancarakan serangan siber ke Ukraina sejak aneksasi Krimea pada 2014. Serangan-serangan ini dilakukan terhadap situs web pemerintah dan perbankan.
ITU belum mengomentari laporan tersebut secara terbuka. Namun saat ditanya tentang kesenjangan antara periode pelaporan dan publikasi, ITU mengatakan kepada Reuters bahwa laporan tersebut diterbitkan pada 23 Desember setelah dinilai selesai oleh manajemen. ITU menambahkan bahwa hasil penilaiannya akan membantu memobilisasi bantuan teknis untuk Ukraina.
Editor: Umaya Khusniah