Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Proposal Damai Rusia-Ukraina Usulan Trump Untungkan Moskow, Begini Respons Putin
Advertisement . Scroll to see content

Ukraina Kewalahan Dirudal Rusia! Staf Zelensky Desak Barat Secepatnya Kirim Peralatan Tempur

Jumat, 22 Maret 2024 - 20:44:00 WIB
Ukraina Kewalahan Dirudal Rusia! Staf Zelensky Desak Barat Secepatnya Kirim Peralatan Tempur
Asap dan api terlihat di sekitar saluran tegangan tinggi di lokasi serangan rudal Rusia, di luar Kharkiv, Ukraina 22 Maret 2024. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KIEV, iNews.idUkraina merasa kewalahan menghadapi serangan udara Rusia yang semakin bertubi-tubi belakangan ini. Karena itu, Kiev pun kembali mendesak negara-negara Barat agar memfasilitasi keamanan Ukraina dengan menyediakan pertahanan udaranya dalam waktu sesingkat-singkatnya.

“Kami membutuhkan lebih banyak pertahanan udara dan pertahanan rudal dalam waktu singkat. Dunia tidak bisa hanya menonton,” tulis Kepala Staf Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak, di Telegram pada Kamis (21/3/2024).

Pada hari yang sama, Kementerian Energi Ukraina melaporkan serangan Rusia terhadap sistem energi Ukraina, sembari menyebutnya sebagai serangan berskala paling besar baru-baru ini. Perusahaan energi Ukraina, DTEK, menyatakan bahwa beberapa pembangkit listrik termal mereka terkena dampak serangan itu. Sejumlah peralatan mereka di lokasi mengalami kerusakan parah.

Sebelumnya, media Ukraina melaporkan peringatan udara diumumkan di sejumlah wilayah negara itu. Serangan dilaporkan terjadi di berbagai wilayah di Ukraina, seperti Ivano-Frankivsk, Khmelnytskyy, Vinnytsia, dan Lviv serta di Kota Kiev, Kryvyi Rih, Kharkiv, dan Sumy. Sementara itu, di Wilayah Odesa, Kryvyi Rih, Kirovohrad, Khmelnytskyi, Dnipropetrovsk, Sumy, dan Poltava terjadi pemadaman listrik.

Rusia melancarkan agresi militer di Ukraina sejak Februari 2022. Angkatan Bersenjata Rusia mulai menyerang infrastruktur Ukraina pada 10 Oktober 2022, dua hari setelah serangan bom terhadap Jembatan Krimea, yang diyakini pihak berwenang Rusia dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina. 

Rusia menyebut serangannya hanya menyasar fasilitas energi, pertahanan, administrasi militer, dan komunikasi di seluruh negeri Ukraina. Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengklaim, pasukan Moskow dalam pertempuran dengan militer Ukraina tidak pernah menargetkan perumahan warga dan infrastruktur sosial.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut