KIEV, iNews.id – Ukraina merasa kewalahan menghadapi serangan udara Rusia yang semakin bertubi-tubi belakangan ini. Karena itu, Kiev pun kembali mendesak negara-negara Barat agar memfasilitasi keamanan Ukraina dengan menyediakan pertahanan udaranya dalam waktu sesingkat-singkatnya.
“Kami membutuhkan lebih banyak pertahanan udara dan pertahanan rudal dalam waktu singkat. Dunia tidak bisa hanya menonton,” tulis Kepala Staf Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak, di Telegram pada Kamis (21/3/2024).
Ini Kisah Richard Russell yang Mencuri Pesawat dan Menjatuhkannya, tapi Dijuluki Raja Langit
Pada hari yang sama, Kementerian Energi Ukraina melaporkan serangan Rusia terhadap sistem energi Ukraina, sembari menyebutnya sebagai serangan berskala paling besar baru-baru ini. Perusahaan energi Ukraina, DTEK, menyatakan bahwa beberapa pembangkit listrik termal mereka terkena dampak serangan itu. Sejumlah peralatan mereka di lokasi mengalami kerusakan parah.
Sebelumnya, media Ukraina melaporkan peringatan udara diumumkan di sejumlah wilayah negara itu. Serangan dilaporkan terjadi di berbagai wilayah di Ukraina, seperti Ivano-Frankivsk, Khmelnytskyy, Vinnytsia, dan Lviv serta di Kota Kiev, Kryvyi Rih, Kharkiv, dan Sumy. Sementara itu, di Wilayah Odesa, Kryvyi Rih, Kirovohrad, Khmelnytskyi, Dnipropetrovsk, Sumy, dan Poltava terjadi pemadaman listrik.
Dihujani Rudal Rusia, Listrik di Kota Kharkiv Ukraina Langsung Padam
Rusia melancarkan agresi militer di Ukraina sejak Februari 2022. Angkatan Bersenjata Rusia mulai menyerang infrastruktur Ukraina pada 10 Oktober 2022, dua hari setelah serangan bom terhadap Jembatan Krimea, yang diyakini pihak berwenang Rusia dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina.
Rusia menyebut serangannya hanya menyasar fasilitas energi, pertahanan, administrasi militer, dan komunikasi di seluruh negeri Ukraina. Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengklaim, pasukan Moskow dalam pertempuran dengan militer Ukraina tidak pernah menargetkan perumahan warga dan infrastruktur sosial.
Presiden Prancis Macron Disebut Prediksi Ukraina Bisa Jatuh ke Tangan Rusia dalam Waktu Cepat
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku