BRUSSELS, iNews.id – Keinginan Ukraina untuk bergabung ke dalam Uni Eropa (UE) tampaknya bakal terwujud. Komisi Eropa merekomendasikan agar blok itu menunjuk Kiev sebagai calon anggota.
Langkah itu menjadi sebuah tonggak baru dalam perjalanan Ukraina yang tadinya bekas republik Soviet kini menuju ekonomi maju di blok perdagangan terbesar di dunia itu.
8 Negara yang Warganya Paling Kurus di Dunia, dari Jepang hingga Korea Selatan
“Komisi merekomendasikan ... Ukraina diberikan status kandidat,” kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dalam konferensi pers pada Jumat (17/6/2022).
“Ukraina telah dengan jelas menunjukkan aspirasi negara dan tekad negara untuk hidup sesuai dengan nilai dan standar Eropa,” ujar von der Leyen.
Infografis Rusia Dituding Ingin Hancurkan Bangsa dan Negara Ukraina secara Total
Rusia, yang melancarkan agresi militer ke Ukraina pada Februari, hampir pasti menentang sikap politik Brussels. Moskow bakal menilai langkah UE itu sebagai campur tangan yang tidak diinginkan dalam wilayah pengaruhnya, sekalipun Ukraina sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan blok tersebut.
Sementara beberapa negara UE termasuk Belanda dan Denmark tidak mendukung lebih banyak negara menjadi calon anggota. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memenangkan dukungan dari Prancis, Jerman, Italia, dan Rumania pada Kamis (16/6/2022).
PM Baru Australia Pertimbangkan Penuhi Undangan Presiden Zelensky untuk Kunjungi Ukraina
Keputusan Komisi, eksekutif UE, akan membuka jalan bagi para pemimpin pemerintah blok tersebut untuk menandatanganinya pada pertemuan puncak pekan depan di Brussels. Hal itu tentunya akan menjadi dorongan moral bagi Ukraina saat memerangi Rusia.
Dituduh Kirim 100.000 Ton Gandum Ukraina ke Suriah, Rusia: Berita Palsu!
Status kandidat anggota Uni Eropa, memang sudah diincar Ukraina sejak 2014, ketika aksi protes massal merebak di Kiev yang berujung pada penggulingan presiden pro-Rusia.
Sejak Ukraina memenangkan kemerdekaan dari Uni Soviet pada 1991, politisi pro-Rusia dan pro UE terus bersaing untuk mendapatkan kendali atas negara itu.
Bagi UE, jalan menuju keanggotaan diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun, yang membutuhkan reformasi mendalam untuk mengatasi korupsi endemik. Von der Leyen menyoroti korupsi selama kunjungan ke Kiev pada 11 Juni lalu.
Menurut lembaga Transparency International, Ukraina dianggap sebagai salah satu negara paling korup di dunia, yakni peringkat 122 dari 180 negara.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku