Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gawat! Rusia Siap-Siap Uji Coba Senjata Nuklir
Advertisement . Scroll to see content

Ukraina Kini Berstatus Calon Anggota Uni Eropa

Jumat, 17 Juni 2022 - 22:34:00 WIB
Ukraina Kini Berstatus Calon Anggota Uni Eropa
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BRUSSELS, iNews.id – Keinginan Ukraina untuk bergabung ke dalam Uni Eropa (UE) tampaknya bakal terwujud. Komisi Eropa merekomendasikan agar blok itu menunjuk Kiev sebagai calon anggota. 

Langkah itu menjadi sebuah tonggak baru dalam perjalanan Ukraina yang tadinya bekas republik Soviet kini menuju ekonomi maju di blok perdagangan terbesar di dunia itu.

“Komisi merekomendasikan ... Ukraina diberikan status kandidat,” kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dalam konferensi pers pada Jumat (17/6/2022).  

“Ukraina telah dengan jelas menunjukkan aspirasi negara dan tekad negara untuk hidup sesuai dengan nilai dan standar Eropa,” ujar von der Leyen.

Rusia, yang melancarkan agresi militer ke Ukraina pada Februari, hampir pasti menentang sikap politik Brussels. Moskow bakal menilai langkah UE itu sebagai campur tangan yang tidak diinginkan dalam wilayah pengaruhnya, sekalipun Ukraina sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan blok tersebut.

Sementara beberapa negara UE termasuk Belanda dan Denmark tidak mendukung lebih banyak negara menjadi calon anggota. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memenangkan dukungan dari Prancis, Jerman, Italia, dan Rumania pada Kamis (16/6/2022).

Keputusan Komisi, eksekutif UE, akan membuka jalan bagi para pemimpin pemerintah blok tersebut untuk menandatanganinya pada pertemuan puncak pekan depan di Brussels. Hal itu tentunya akan menjadi dorongan moral bagi Ukraina saat memerangi Rusia.

Status kandidat anggota Uni Eropa, memang sudah diincar Ukraina sejak 2014, ketika aksi protes massal merebak di Kiev yang berujung pada penggulingan presiden pro-Rusia.

Sejak Ukraina memenangkan kemerdekaan dari Uni Soviet pada 1991, politisi pro-Rusia dan pro UE terus bersaing untuk mendapatkan kendali atas negara itu.

Bagi UE, jalan menuju keanggotaan diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun, yang membutuhkan reformasi mendalam untuk mengatasi korupsi endemik. Von der Leyen menyoroti korupsi selama kunjungan ke Kiev pada 11 Juni lalu.

Menurut lembaga Transparency International, Ukraina dianggap sebagai salah satu negara paling korup di dunia, yakni peringkat 122 dari 180 negara.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut