KIEV, iNews.id – Ukraina berharap Amerika Serikat mau mengirimkan tank Abrams ke Kiev untuk digunakan dalam serangan balasan berikutnya terhadap Rusia. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, Kamis (22/6/2023).
Dia berdalih, serangan balasan yang dilancarkan Ukraina saat ini bukanlah yang terakhir dan yang menentukan.
Turki Buka Koridor Perdagangan Darat Bersejarah ke Yordania dan Suriah, Integrasi Timur Tengah Menguat?
“Akan ada banyak serangan balasan di Ukraina sebanyak yang diperlukan. Ada yang sedang dikirim sekarang, yaitu kendaraan tempur Bradley yang dipasok Amerika Serikat kepada kami; yang masih dalam proses adalah (tank) Abrams,” kata Kuleba saat tampil di siaran salah satu televisi Ukraina, Rada.
“Jadi kami memang berusaha untuk saat ini, tetapi perlu diingat bahwa kami juga akan membutuhkan tank, kendaraan infanteri lapis baja dan peralatan lainnya untuk kemungkinan serangan di masa depan, perlu untuk berpikir dua atau tiga langkah ke depan,” ujar menlu Ukraina itu lagi.
Rusia: Selama Serangan Balasan, Ukraina Malah Kehilangan Lebih dari 13.000 Tentara
Kuleba juga mengungkapkan harapannya agar tank Abrams dapat dikirimkan segera sehingga dapat digunakan dalam serangan balasan yang sedang berlangsung.
Belum lama ini, CBS News dengan mengutip sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut, melaporkan, otoritas AS berencana untuk merampungkan pelatihan 200 tentara Ukraina untuk mengoperasikan tank M1A1 Abrams pada akhir musim panas.
Serangan Rudal Ukraina Hantam Jembatan Chongar yang Menghubungkan Krimea dan Kherson
Ukraina mulai meluncurkan serangan balasan terhadap Rusia pada awal bulan ini. Serangan balik itu sendiri sudah lama digembar-gemborkan Kiev, dan sempat mengalami beberapa kali penundaan.
Uni Eropa Kekurangan Bahan Penting Amunisi untuk Ukraina, Mau Impor?
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Ukraina memang mencoba untuk melakukan serangan balasan tetapi gagal maju ke tiga arah, yaitu Donetsk Selatan, Bakhmut, dan Zaporizhzhia. Padahal, Kiev telah mengerahkan tentara-tentara yang dilatih oleh spesialis NATO dan dipersenjatai dengan berbagai macam peralatan Barat.
Sepuluh hari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pasukan Ukraina menderita kerugian besar selama serangan balasan dan tidak berhasil sama sekali.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku