Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Ukraina Minta Dukungan Moral dari Indonesia, Dubes Vasyl: Misalnya Mengecam Rusia

Senin, 07 Maret 2022 - 18:05:00 WIB
Ukraina Minta Dukungan Moral dari Indonesia, Dubes Vasyl: Misalnya Mengecam Rusia
Dubes Ukraina Vasyl Hamianin meminta agar Indonesia memberikan dukungan moral. (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin meminta agar Indonesia memberikan dukungan moral bila tak bisa memberikan dukungan militer. 

"Yang pertama adalah dukungan moral, seperti misalnya kecaman terhadap aksi Rusia," katanya dalam wawancara eksklusif dengan MNC Portal Indonesia (MPI) di Jakarta, Senin (7/3/2022). 

Sayangnya, kata dia, Ukraina tidak melihat ada kata-kata yang kuat dari pemerintah Indonesia dalam invasi yang dilakukan Rusia.

"Pernyataan yang diterbitkan di laman Kemenlu, menurut saya, sedikit lemah, karena kata-kata seperti 'hentikan perang', 'kami mau kedamaian dan stabilitas', itu sama persis dengan omongan Vladimir Putin," kata Vasyl.

Dia mengungkapkan bahwa seharusnya siapa nama agresor dalam konflik ini, entah itu Putin atau Rusia, disebutkan dan dikecam.

Selain dukungan moral semacam itu, Ukraina juga membutuhkan bantuan kemanusiaan. Ukraina membutuhkan bantuan medis, terkait dengan rumah sakit dan obat-obatan. 

"Ukraina butuh bantuan kemanusiaan dan sudah dikirimkan dari Eropa. Tapi kami masih butuh banyak. Seperti misalnya putri saya di Ukraina beberapa hari lalu terkena pneumonia. Dia bersama istri saya tidak bisa menemukan antibiotik. Semua apotik dan penyedia obat tutup dan ada kendala pengiriman dari gudang farmasi karena situasi perang," kata Vasyl.

Warga Ukraina berharap ada bantuan kemanusiaan seperti perlengkapan untuk warga sipil. Jika memang Indonesia tidak bisa menyumbangkan perlengkapan dan peralatan militer, Ukraina berharap akan perlengkapan untuk sipil. 

"Apapun, bahkan selimut, karena temperatur di sana itu 0 derajat Celcius, dan rumah-rumah warga di sana hancur, mereka hanya tinggal di tenda-tenda," ungkapnya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut