Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah! Warga Nigeria Sebut Serangan AS Salah Sasaran, bukan Ngebom Lokasi ISIS
Advertisement . Scroll to see content

Ukraina Segera Terima Rudal Patriot AS, Presiden Putin: Senjata Cukup Tua

Jumat, 23 Desember 2022 - 14:01:00 WIB
Ukraina Segera Terima Rudal Patriot AS, Presiden Putin: Senjata Cukup Tua
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, sistem pertahanan udara rudal patriot yang akan dikirim Amerika Serikat (AS) ke Ukraina cukup tua. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, sistem pertahanan udara rudal patriot yang akan dikirim Amerika Serikat (AS) ke Ukraina cukup tua. Senjata itu tidak akan berfungsi seperti sistem pertahanan udara Rusia S-300. 

"Oke, kami akan memperhitungkan ini dan kita akan temukan cara menandinginya," katanya pada Kamis (23/12/2022). 

Putin yakin, senjata Rusia dapat melawan rudal patriot AS.

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, penyebaran sistem Patriot di Ukraina tidak kondusif untuk penyelesaian konflik.

"Dan ini tidak dapat mencegah Federasi Rusia mencapai tujuannya selama operasi militer khusus", katanya. 

Pemerintahan Biden mengumumkan tambahan bantuan militer senilai 1,85 miliar dolar AS untuk Ukraina. Bantuan itu termasuk sistem pertahanan udara Patriot.

Di saat yang sama, Putin mengatakan Rusia ingin mengakhiri perang di Ukraina. Langkah ini jelas ini melibatkan solusi diplomatik.

"Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini. Kami akan berusaha untuk mengakhiri ini, dan tentu saja lebih cepat lebih baik," katanya. 

Pernyataan-pernyataan Rusia ini segera mengundang skeptisisme AS. Juru bicara Gedung Putih, John Kirby mengatakan, Putin sama sekali tidak menunjukkan indikasi bahwa dia bersedia bernegosiasi untuk mengakhiri perang.

"Semua yang dia (Putin) lakukan di darat dan udara menunjukkan seorang pria yang ingin terus melakukan kekerasan terhadap rakyat Ukraina (dan) meningkatkan perang," kata Kirby kepada wartawan.

Rusia telah berulang kali mengatakan terbuka untuk negosiasi, tetapi Ukraina dan sekutunya mencurigai taktik itu untuk mengulur waktu setelah serangkaian kekalahan dan mundurnya Rusia di medan perang.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut