Unjuk Rasa Anti-Migran Pecah, Massa Rusak Tenda dan Barang Imigran 

SANTIAGO DE CHILE, iNews.id - Aksi unjuk rasa anti-migran di Chili berlangsung ricuh. Massa menghancurkan tenda dan barang-barang di kamp migran yang ada di jalan-jalan.

Perusakan terjadi di Kota Iquique, Minggu (30/1/2022). Beredar foto-foto yang menunjukkan peserta aksi menghancurkan kamp-kamp migran. 

Baca Juga

10 Penembak Jitu Terbaik di Dunia, Salah Satunya Sniper Perempuan Soviet yang Membunuh 256 Orang

Ribuan peserta aksi ini mengeluhkan lonjakan imigrasi ilegal dan peningkatan kejahatan.

"Ini tidak boleh berlanjut," tulisan dari salah satu spanduk protes.  

Baca Juga

Lokasi Penampungan Pekerja Imigran Ilegal di Tanjungbalai Digerebek, Polisi Amankan 12 Orang

Aksi anti-migran juga pernah terjadi September 2021. Saat itu massa bahkan membakar kamp-kamp migran.

Banyak migran dari Venezuela dan tempat lain berusaha mencapai Chili. Negara ini merupakan salah satu negara kaya di kawasan tersebut. Chili telah diguncanng protes terkait ketidaksetaraan dalam beberapa tahun terakhir. 

Media lokal melaporkan, sekelompok pengunjuk rasa telah menyerang seorang pria migran. Video di jejaring sosial menunjukkan pria itu tergeletak di tanah dan dikelilingi petugas polisi. Sementara pengunjuk rasa, yang mengibarkan bendera Chili dan memegang panci, meneriakinya.

Seruan untuk protes muncul setelah sekelompok migran Venezuela menyerang petugas polisi di sebuah pos pemeriksaan. Para pengunjuk rasa di media sosial juga menyerukan aksi mogok di kota atas situasi tersebut.

Migrasi dan kejahatan menjadi perhatian besar pemilih dalam pemilihan presiden akhir tahun lalu, yang dimenangkan oleh Gabriel Boric (35). Dia merupakan anggota parlemen sayap kiri dan mantan pemimpin protes mahasiswa yang mulai menjabat pada Maret.

Editor: Umaya Khusniah