Usai Ancam Rusia, Trump Telepon Presiden Turki Erdogan Bahas Suriah
ISTANBUL, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membahas krisis di Suriah. Pembicaraan itu dilakukan melalui telepon pada Rabu 11 April malam.
Menurut sumber, Trump dan Erdogan saling bertukar pandangan tentang perkembangan terakhir di Suriah. Namun sumber enggan memberikan rincian lebih lanjut soal pembahasan tersebut.
Pembicaraan itu dilakukan setelah Trump memperingatkan Rusia atas dukungannya bagi Presiden Suriah Bashar Al Assad. Trump mengancam Rusia untuk bersiap karena 'rudal AS akan segera datang', sebagai tanggapan atas dugaan penggunaan senjata kimia di Ghouta Timur.
Pada hari sebelumnya, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan kepada Rusia dan Amerika Serikat agar mengakhiri pertempuran mereka atas Suriah. Yildirim mengingatkan sudah waktunya mengesampingkan persaingan yang berisiko merugikan warga sipil.
Turki dan AS merupakan sekutu penting NATO, namun hubungan mereka tegang disebebkan sejumlah masalah termasuk dukungan AS untuk milisi Kurdi Suriah yang dianggap sebagai berseragam teroris oleh Turki.
Dalam beberapa bulan terakhir, Turki bekerja sama dengan Rusia meski ada beberapa perbedaan sikap.
Turki mendukung pasukan pemberontak yang ingin menggulingkan Assad, sementara Rusia tetap merupakan sekutu utama rezim di Suriah.
Editor: Anton Suhartono