Usai Insiden Pembakaran Alquran, 92,5 Persen Warga Turki Tolak Swedia Gabung NATO
ANKARA, iNews.id – Sebanyak 92,5 persen warga Turki menentang persetujuan Ankara atas keanggotaan Swedia di NATO. Hal itu terungkap lewat survei yang dilakukan kantor berita Anadolu, menyusul aksi pembakaran Alquran di Stockholm, akhir pekan lalu.
Jajak pendapat itu dilakukan melalui platform media sosial Twitter dengan partisipan sebanyak 50.155 orang. Menurut Anadolu, hasil polling itu akan disampaikan kepada Pemerintah Swedia.
Pada 18 Mei lalu, tiga bulan setelah Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina, Swedia dan Finlandia mengajukan keanggotaan NATO. Langkah tersebut mengakhiri kenetralan politik yang telah dipelihara Stockholm dan Helsinki selama puluhan tahun sejak era Perang Dingin.
Saat ini, prosedur penerimaan dua negara Nordik itu ke dalam NATO telah diratifikasi oleh semua anggota, kecuali Hongaria dan Turki.
Pada Senin (23/1/2023) kemarin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan kritik kerasnya terkait pembakaran Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Sabtu (21/1/2023) lalu.
Menurut dia, Swedia seharusnya tidak usah lagi mengharapkan dukungan Ankara atas upaya Stockholm untuk bergabung dengan NATO setelah aktivis radikal di Swedia menistakan Alquran dengan izin dari pihak berwenang setempat.
Editor: Ahmad Islamy Jamil