Usai Pertemuan Trump-Putin, AS Tangkap Wanita Rusia Terkait Mata-Mata
WAHINGTON, iNews.id - Seorang perempuan Rusia berusia 29 tahun ditangkap karena dituduh berkonspirasi memengaruhi politik Amerika Serikat (AS). Dia dilaporkan menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok politik AS, termasuk National Rifle Association (NRA), organisasi penggunaan senjata yang disebut sebagai sekutu Partai Republik.
Perempuan bernama Mariia Butina itu ditangkap di Washington, Minggu (15/7/2018). Dia didakwa bersekongkol dengan Rusia. Penangkapan ini diumumkan setelah Presiden Donald Trump bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, kemarin.
"Dia bertindak sebagai agen Rusia dengan mengembangkan hubungan dengan orang AS dan organisasi infiltratif yang memiliki pengaruh dalam politik Amerika," demikian pernyataan Kementerian Kehakiman, seperti dilansir dari AFP, Selasa (17/7/2018).
Kementerian Kehakiman menyebut Butina melanggar hukum karena tidak mengungkapkan kepada pihak berwenang AS bahwa dia bertindak atas nama Pemerintah Rusia.
"Butina memiliki hubungan dekat dengan pejabat Rusia yang tidak teridentifikasi dalam dokumen, namun dilaporkan secara luas sebagai politisi Rusia bernama Alexander Torshin," kata pernyataan itu.
Torshin merupakan rekan Putin yang saat ini menjadi pejabat senior di bank sentral Rusia dan mantan anggota parlemen. Dia juga salah satu pejabat Rusia yang terkena sanksi AS.
Kementerian juga menyebut, pejabat Rusia itu berusaha mengembangkan hubungannya dengan para politisi AS. Tujuannya membuat jalur komunikasi yang bisa digunakan Pemerintah Rusia untuk menembus aparat pengambil keputusan nasional AS.
Butina merupakan seorang aktivis hak senjata Rusia yang dikenal sebagai Hak untuk Memanggul Senjata, dan Torshin sejak lama menggembar-gemborkan hubungannya dengan NRA.
Saat pertemuannya dengan Putin pada Senin (17/7/2018), Trump kembali membantah adanya kolusi antara tim kampanyenya dengan Rusia. Trump juga mendukung penolakan Rusia atas tuduhan campur tangan Rusia dalam pilpres AS.
Putin juga menolak klaim badan-badan intelijen AS yang menyebut negaranya ikut campur dalam pilpres AS 2016.
The New York Times melaporkan, selama kampanye pilpres 2016, Butina mencoba menjembatani pertemuan rahasia antara Trump dan Putin sebanyak dua kali.
Editor: Nathania Riris Michico