BEIJING, iNews.id - Pemerintah China baru saja bersitegang dengan Filipina terkait Laut China Selatan. Usai insiden itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi kunjungan kerja ke tiga negara ASEAN Singapura, Malaysia dan Kamboja.
Melansir dari Philstar Global, Jumat (11/8/2023), Wang Yi mengawali kunjungan ke Singapura dengan bertemu Menlu Singapura Vivian Balakrishnan dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong hari ini.
Israel Bunuh 280 Warga Palestina di Gaza Sejak Gencatan Senjata
Selanjutnya, Wang Yi akan bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Penang. Dilanjutkan bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
"Pemerintah China berharap bisa memperkuat hubungan straregis dengan tiga negara Asia Tenggara," tulis keterangan resmi Kemenlu China.
Tak Gentar, Filipina Tolak Mentah-Mentah Seruan China Pindah dari Perairan Sengketa
Ketegangan antara China dan Filipina terjadi usai angkatan laut China menembakkan meriam air ke kapal Filipina di daerah sengketa.
Lokasinya di dekat Second Thomas Shoal. Kawasan yang juga dikenal sebagai Ayungin Shoal itu adalah sebuah atol di Kepulauan Spratly di LCS yang berjarak 105 mil laut sebelah barat Palawan, Filipina. Atol itu diklaim oleh beberapa negara, meski saat ini diduduki secara militer oleh Filipina.
Tegang! China Cegat dan Tembakkan Meriam Air ke Kapal Pemasok Militer Filipina di LCS
China mengklaim menguasai seluruh Laut China Selatan. Padahal, beberapa negara ASEAN seperti Brunei, Indonesia dan Vietnam menyebut punya hak atas beberapa wilayah di Laut China Selatan.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku