Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Hina Somalia Negara Sampah, Menlu Ali Omar: Keliru, Penghinaan!
Advertisement . Scroll to see content

Usai Silicon Valley, Puluhan Bank di AS Diprediksi Juga Ikut Tumbang jika...

Rabu, 22 Maret 2023 - 09:59:00 WIB
Usai Silicon Valley, Puluhan Bank di AS Diprediksi Juga Ikut Tumbang jika...
Seorang petugas berjaga di depan salah satu kantor Silicon Valley Bank (SVB) di California, AS. Bank itu bankrut dan ditutup dua pekan lalu. (Foto: Retuers)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Masyarakat Amerika Serikat diprediksi bakal menyaksikan kebangkrutan puluhan bank di negara itu, jika pemerintah mereka tidak segera mengambil kebijakan yang tepat. Sebelumnya, Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank di AS telah lebih dulu tumbang.

Prediksi itu disampaikan oleh mantan eksekutif Lehman Brothers, Lawrence McDonald, kepada kantor berita Sputnik. Menurut dia, AS mungkin akan mengalami kegagalan pada lima puluh banknya yang lain, jika pemerintah setempat tidak mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah strukturalnya.

Kebangkrutan SVB dan Signature Bank pada Maret ini menjadi kegagalan bank terbesar kedua dan ketiga dalam sejarah AS. Kondisi itu memaksa pemerintah federal untuk mengambil tindakan darurat dan menjamin simpanan para nasabah. 

Banyak yang menghubungkan runtuhnya SVB di California dan Signature Bank di New York dengan melonjaknya suku bunga—yang diperkirakan akan dinaikkan oleh Federal Reserve (bank sentral AS) untuk kesembilan kalinya pada Rabu (22/3/2023).

“Sekarang, guncangan suku bunga ke bank-bank daerah ini memindahkan ratusan miliar dolar AS dari bank daerah ke bank besar. Jadi, Anda bisa melihat 50 lagi bank yang gagal, kecuali mereka memperbaiki masalah struktural,” kata McDonald, seperti dikutip, Rabu (22/3/2023).

McDonald pernah menjabat sebagai wakil presiden di Lehman Brothers, perusahaan jasa keuangan global Amerika yang didirikan pada 1847. Pada 2008, saat krisis keuangan melanda dunia, perusahaan tersebut bangkrut. Pada masa itu, Lehman adalah bank investasi terbesar keempat di Amerika Serikat, di belakang Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan Merrill Lynch.

Menurut McDonald, Pemerintah AS ke depannya mungkin terpaksa mengajukan backstop atau dana cadangan yang jauh lebih besar yang mencakup simpanan nasabah dengan nilai di atas 250.000 dolar AS (Rp3,82 miliar).

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut