Video Viral Macan Tutul Diserang 50 Babun di Jalan Raya, Predator pun Jadi Mangsa!

JOHANNESBURG, iNews.id – Sebuah video viral yang beredar di media sosial menunjukkan perilaku hewan yang tidak lazim. Dalam video itu, sekitar 50 ekor babun terlihat menyerang macan tutul di daerah terpencil di Afrika Selatan.

Video tersebut mengabadikan momen ketika lalu lintas kendaraan terhenti karena peristiwa “predator menjadi mangsa” itu terjadi di tengah jalan raya di daerah yang terisolasi. Rekaman yang luar biasa tersebut dimulai dengan adegan seekor macan tutul sedang berjalan di sepanjang pinggir jalan. Kucing besar itu tampaknya mungkin sedang berburu mangsa.

Baca Juga

Anomali Ahmed al-Sharaa: Dulu Teroris Bernilai Rp116 Miliar, Sekarang Dijamu Trump di Gedung Putih

Pada adegan berikutnya, terlihat sekelompok babun sedang bergerak di tengah jalan. Macan tutul menyerang kelompok hewan primata ini. Si macan mungkin beranggapan bisa mengalahkan pasukan babun itu. Akan tetapi, dia ternyata keliru.

Awalnya, para babun itu mengira mereka harus melarikan diri untuk menyelamatkan hidup mereka. Namun, dengan cepat gerombolan kera itu menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan dalam hal jumlah dan dapat memberikan serangan balasan yang kuat.

Baca Juga

Momen Langka! Paus Berdiri dengan Kepala di Tengah Laut Direkam YouTuber

Babun-babun itu pun berbalik, dan mengejar macan tutul tersebut. Mereka menyerang macan itu tanpa ampun, menunjukkan kekuatan dan kecepatan penuh mereka.

Baca Juga

Nekat! 50 Pencuri Rampok Toko dalam Mal Sore Hari, Gasak Barang-Barang Rp1,5 Miliar

Macan itu sempat berusaha tampak perkasa, tapi sayangnya ia tidak memiliki kekuatan untuk menahan serangan massal itu. Sementara itu, lalu lintas di jalan tersebut berhenti total, tetap terhenti sampai hewan-hewan tersebut akhirnya membuka jalan.

Unggahan video tersebut dibagikan pada Selasa (15/8/2023). Sampai hari ini, rekaman itu telah dilihat lebih dari 200.000 kali di YouTube. 

Postingan tersebut juga mendapat beberapa komentar dari pengguna media sosial yang merasa geli dengan fenomena unik satwa liar itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil