Viral All Eyes on Rafah: Arti dan Kenapa Ini Penting
JAKARTA, iNews.id - Viral All Eyes on Rafah bukan sekadar tren di media sosial, melainkan sebuah gerakan yang menggugah kesadaran global.
Fenomena ini mengajak masyarakat internasional untuk memusatkan perhatian pada situasi kemanusiaan yang mendesak di Rafah, sebuah kota yang terletak di perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza.
Dengan semakin banyaknya mata yang tertuju pada Rafah, harapan akan tindakan nyata dan solusi damai semakin menguat.
Gerakan ini menunjukkan kekuatan solidaritas digital dalam menghadapi krisis kemanusiaan.
All Eyes on Rafah adalah sebuah frase yang telah menjadi sorotan di media sosial.
Frase ini digunakan sebagai panggilan untuk memperhatikan apa yang terjadi di kota Rafah, terutama dalam konteks konflik Israel-Palestina. Mari kita bahas lebih lanjut.
Rafah adalah kota di selatan Jalur Gaza yang telah menjadi pusat serangan militer oleh pasukan Israel. Serangan ini telah menyebabkan banyak warga Palestina mengungsi dan mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsian.
Frase “All Eyes on Rafah” mengajak orang-orang untuk tidak berpaling dari apa yang terjadi di kota ini. Dengan kata lain, kita harus tetap memperhatikan dan memahami situasi yang sedang terjadi di sana.
Banyak selebritas dan pengguna media sosial dari berbagai negara telah bergabung dalam gerakan ini.
Mereka menggunakan frase ini untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina dan meminta dunia untuk tidak mengabaikan situasi di Rafah.
Banyak selebritas, termasuk Bella Hadid, komedian Australia Celeste Barber, dan bintang Bridgerton Nicola Coughlan, telah berpartisipasi dalam gerakan ini dengan membagikan gambar “All Eyes on Rafah” di Instagram Stories mereka.
Bahkan, pemain kriket Australia Travis Head juga membagikan gambar ini di akun X-nya.
Viral All Eyes on Rafah telah menjadi simbol dari sebuah gerakan yang lebih besar, yang menyerukan perhatian dan tindakan terhadap situasi di Rafah. Semoga, dengan terus menyoroti keadaan di Rafah, kita dapat membantu mendorong perdamaian dan keadilan bagi mereka yang terdampak oleh konflik.
Editor: Komaruddin Bagja