Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Bumi Bermagnitudo 6,0 Guncang Xinjiang China
Advertisement . Scroll to see content

Viral, Kelas Menengah China Pamer Kekayaan Sambil Tiduran di Jalanan

Jumat, 26 Oktober 2018 - 08:39:00 WIB
Viral, Kelas Menengah China Pamer Kekayaan Sambil Tiduran di Jalanan
Gambar orang-orang kaya berbaring di jalan dengan tas mewah, sepatu bahkan uang tunai di sekeliling mereka viral di media sosial China. (Foto: Weibo/Sean)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Di media sosial China kini beredar gambar-gambar mereka yang berbaring di lantai dikelilingi oleh barang-barang mewah seperti tas, sepatu, uang tunai, bahkan mobil mewah.

Fenomena yang disebut 'tunjukkan kekayaan kamu' itu bermunculan di media sosial China, Weibo, selama dua pekan terakhir, dengan posting-an lebih dari satu juta.

Semakin banyaknya orang yang disebut sebagai 'media sosial influencer' (mereka yang memiliki pengaruh sosial) membantu membuat fenomena ini menjadi viral.

Para influencer ini juga melakukan hal yang sama menampilkan gambar mereka untuk dilihat oleh para pengikut mereka.

Berpakaian mewah, para influencer ini biasanya menampilkan gambar seolah-olah mereka baru jatuh dari sebuah mobil mewah dan barang yang mereka miliki berserakan di jalanan.

Gambar wanita kaya berbaring di jalan dengan tas mewah, sepatu bahkan uang tunai di sekelilingnya. (Foto: Weibo/Sean).

Apa yang mereka lakukan ini menimbulkan pertanyaan apa yang sebenarnya mereka kehendaki dari posting-an tersebut? Pasalnya, reaksi yang mereka terima dari warganet tidak semuanya positif.

Pekan lalu, seorang influencer membuat sebuah video dimana dia terlihat jatuh dari mobil di sebuah zebra cross di Taizhou, sebuah kota di Provinsi Zhejiang.

Menurut laporan media pemerintah China, People's Daily, video itu ditonton lebih dari 50 ribu kali di platform berbagi video China, Tiktok.

Gambar itu menunjukkan, perempuan nama keluarganya Chen, berbaring di zebra cross dengan barang-barang mewah bernilai ribuan dolar berserakan di sekililingnya.

Posting-an itu mendapat lebih dari seribu komentar. Warganet China mempertanyakan apakah hal aman bagi perempuan itu untuk berbaring di tengah jalan.

Polisi lokal kemudian menjatuhkan denda untuk Chen dan temannya karena parkir sembarangan.

Fenomena ini sebenarnya dimulai dari Rusia pada Juli lalu saat seorang DJ memasang fotonya sendiri, di mana dia berpura-purat jatuh dari sebuah pesawat jet pribadi yang dimuat di Instagram.

Sejak itu, lebih dari 100 ribu postingan serupa dengan hashtag #fallingstars dan #fallingstars2018 bermunculan di seluruh dunia.

Yang terjadi kemudian adalah para netizen berlomba-lomba mem-posting sejumlah hal lucu dan satir. Mereka berpose dengan barang-barang dari pekerjaan mereka sehari-hari.

Beberapa postingan menunjukkan mahasiswa dengan buku-buku berserakan di sekeliling mereka, juga pekerja yang menggunakan topi dengan alat-alat kerja mereka.

Seorang pekerja dengan alat-alat kerja yang digunakannya. (Foto: Weibo)

Media Pemerintah China termasuk People's Daily dan CCTV kemudian juga menampilkan gambar-gambar ini dan memuji para pekerja yang bangga akan profesi mereka.

Penampakkan kekayaan ini juga menunjukkan semakin meningkatnya jumlah kelas menengah di China, yang semakin memiliki kemampuan membeli barang-barang mewah.

Menurut laporan Bain Luxury yang dilakukan Bain dan Company, pada 2017, sekitar 32 persen barang-barang pembelian barang-barang mewah di dunia dilakukan oleh warga China.

Haiqing Yu, profesor pakar media digital China di RMIT Melbourne, mengatakan, fenomena itu merupakan cara bagi orang dari berbagai latar belakang untuk menampilkan diri mereka di media sosial.

"Kelas menengah China merupakan yang pertama bereaksi terhadap tantangan itu, dan kemudian menyebar ke mereka yang berada di bawahnya," kata Yu.

Seorang netizen dengan peralatan olahraga. (Foto: Weibo)

"Ini menunjukkan media digital menyebar ke China dan tidak lagi hanya digunakan oleh mereka yang kaya saja."

Namun dalam waktu bersamaan, kata Yu, China juga semakin ketat dalam memantau jaringan media sosial.

Dia mengatakan, adalah hal yang umum sekarang di mana netizen menyampaikan apa yang mereka rasakan di China menggunakan gambar, karena tulisan lebih mudah dilacak dan disensor.

"Dulu biasanya secara langsung, namun sekarang pengguna sosial media berharap kita mengintepretasi makna dari foto mereka," katanya.

"Mungkin memang susah untuk mengkaji fenomena ini secara politik, namun bisa juga ini berhubungan dengan situasi politik China sekarang, di mana sekarang warga menggunakan bentuk 'terjatuh bersama barang' untuk menunjukkan perasaan mereka."

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut