Viral Pengantin Perempuan Meninggal saat Pernikahan, Digantikan Adiknya

NEW DELHI, iNews.id - Seorang pengantin perempuan di Bhavnagar, Negara Bagian Gujarat, India, meninggal dunia di hari pernikahan. Dokter mengatakan perempuan bernama Hetal itu meninggal akibat serangan jantung.

Saat itu sang pengantin akan menjalani prosesi di Kuil Bhagwaneshwar Mahadev, Bhavnagar. Korban bersiap akan menikah dengan pria idamannya, Vishal.

Baca Juga

10 Kota Terbaik di Dunia, Apakah Jakarta Masuk Daftar?

Namun Hetal tiba-tiba ambruk selama proses pernikahan. Dia lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun dokter menyatakan Hetal telah meninggal.

Cerita tak berakhir sampai di situ, keluarga kedua mempelai sepakat prosesi pernikahan harus tetap dilanjutkan meksi dalam kondisi berduka. Keluarga Hetal setuju untuk menikahkan adik mendiang dengan Vishal.

Baca Juga

Gerutu Uang Amplop Nikah Sedikit, Pengantin Ini Dihujat Netizen

Jenazah Hetal disimpan di lemari es sampai prosesi pernikahan selesai. Laxmanbhai Rathore, anggota dewan Kota Bhavnagar menyesalkan kejadian ini. Dia mengetahui keluarga Hetal dalam tekanan dari keluarga dan masyarakat untuk tetap melanjutkan pernikahan dalam suasana duka.

Meski keluarga syok dengan kepergian Hetal, masyarakat membujuk mereka untuk memberi contoh agar tidak membiarkan pengantin pria pulang tanpa istri.

Baca Juga

Parah, Resepsi Pernikahan Rusuh Keluarga Pengantin Saling Pukul Berebutan Foto

Peristiwa itu memicu perdebatan netizen yang beranggapan pernikahan turun ranjang itu tidak pantas. 

"Dalam berita lain, pengantin perempuan meninggal karena serangan jantung. Kerabat meyakinkan keluarga yang berkabung untuk tidak membiarkan pengantin pria dengan tangan kosong, menikahkan adik dari perempuan yang meninggal dengan pengantin pria," demikian bunyi cuitan akun Twitter Chinmayi Sripaada menceritakan insiden itu hingga menjadi viral.

"Bahkan jika adik perempuannya 'bersedia', apakah ini waktu yang tepat untuk melangsungkan pernikahan? Serius, apakah mempelai pria pulang dengan tangan kosong itu lebih penting?" demikian komentar seorang pengguna.

Editor: Anton Suhartono