Viral, Pria Ini Mendaki Puncak Gunung Pakai Setelan Jas seperti Berangkat Kerja

KUALA LUMPUR, iNews.id - Aksi seorang pria Jepang mendaki Gunung Kinabalu di Sabah, Malaysia, menjadi viral. Pria bernama Nobutaka Sada itu mendaki sampai puncak menggunakan setelan jas layaknya orang berangkat kerja.

Pria yang berprofesi sebagai penjahit tersebut tentu melakukannya bukan tanpa alasan. Dia sedang mempromosikan setelah pakaian resmi hasil buatan perusahaan keluarganya yang bahkan kuat dipakai untuk mendaki gunung.

Presiden Maduro Sudah Minta Damai, AS Terus Tingkatkan Kehadiran Militer di Karibia

Seperti diketahui, mendaki gunung bukan perkara mudah. Pendaki harus menghadapi berbagai medan, termasuk bebatuan, terkadang lumpur. Belum lagi jalan yang terjal dan curam.

Bukan hanya pakaian, Sada juga mendaki hingga puncak gunung setinggi 4.095 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu menggunakan sepatu kulit serta tas kerja.

Pria Ini Paksa Putranya Main Game Online 17 Jam Nonstop sampai Kapok

Video aksi Sada menjadi viral di TikTok setelah pendaki lain merekam dan mewawancarainya. Dalam video terdengar seseorang bertanya kepada Sada, kemana dia hendak pergi dengan setelan pakaian seperti itu.

“Saya ada pertemuan bisnis di puncak gunung (Gunung Kinabalu),” kata Sada, menjawab dengan senyum.

Pria Ini Laporkan Ayah Kandung ke Polisi karena Mencintai Istrinya

Dalam video lain, Sada terlihat berjalan ke puncak serta berpose di penanda puncak tertinggi Kinabalu.

Sada diketahui melanjutkan bisnis jahitan keluarganya di Jepang. Pendakiannya itu sekaligus juga menguji hasil jahitan, yakni kualitas dan daya tahan. Sampai puncak, setelan jas yang dikenakan Sada memang tak rusak.

Dalam postingan di Facebook, Sada memuji hasil jahitan perusahaan keluarganya yang tahan menghadapi segala medan serta cuaca. Dia juga menulis pengalamannya menikmati pemandangan dari puncak.

“Setelan Sada bisa digunakan untuk mendaki Gunung Kinabalu. Kami mendaki pada ketinggian 2.300 m, berbeda dalam kelembapan tropis dan hujan, tapi setelan Sada sudah cukup untuk menghadiri pertemuan bisnis!”

“Selain itu, saya bisa tinggal di gubuk di tengah cahaya bintang, mendaki tanjakan curam, serta menikmati cahaya di puncak gunung,” katanya, dalam posting-an.

Editor: Anton Suhartono