Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Viral, Tentara Ekuador Evakuasi 150 Mayat Korban Virus Corona di Jalanan dan Rumah

Sabtu, 04 April 2020 - 10:25:00 WIB
Viral, Tentara Ekuador Evakuasi 150 Mayat Korban Virus Corona di Jalanan dan Rumah
Mayat korban virus corona telantar di jalanan Kot Guayaquil, Ekuador, menunggu evakuasi petugas (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

QUITO, iNews.id - Tentara dan polisi Ekuador mengumpulkan sedikitnya 150 mayat dari jalanan dan rumah-rumah di Kota/Provinsi Guayaquil terkait wabah virus corona.

Gugus tugas yang terdiri dari militer dan kepolisian dikiirim ke kota palabuhan itu sejak Rabu (1/3/2020) untuk mengumpulkan jenazah. Guayaquil merupakan kota terparah dilanda wabah Covid-19, namun penanganan bagi para korban tak memadai.

Juru bicara pemerintah Jorge Wated mengatakan, mayat-mayat itu dikumpulkan dalam 3 hari.

Warga merekam momen saat para tentara dan polisi mengevakuasi banyak mayat di jalanan lalu diunggah ke media sosial hingga menjadi viral. Para korban ditelantarkan begitu saja karena tak ada yang berani mengambil, bahkan sekadar mendekati. Bahkan banyak jenazah yang tergeletak di jalan selama 3 hari.

Pasukan dan polisi dikirim setelah warga mengirim pesan ke pemerintah berisi keputusasaan menghadapi dampak wabah virus corona.

Wated meminta maaf terkait penanganan pemerintah terkait wabah corona dalam pesan yang disiarkan di televisi nasional.

Dia mengatakan, petugas rumah sakit tidak bisa bekerja mengambil mayat-mayat terkait pemberlakuan jam malam.

"Kami mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada mereka yang harus menunggu berhari-hari agar (jenazah) orang yang mereka cintai dibawa," kata Wated, dikutip dari AFP, Sabtu (4/4/2020).

Otoritas Ekuador belum mengonfirmasi berapa jumlah pasti korban meninggal di Guayaquil akibat Covid-19. Namun kota itu merupakan yang terparah dilanda wabah.

Seorang warga, Rosa Romero (51) kehilangan suami, Bolivar Reyes. Jenazah sang suami sempat telantar di rumah karena tak ada yng mau mengurus. Akhirnya petugas membawa jenazah sang suami setelah sehari.

Setelah itu Romero tak mengetahui lagi keberadaan jenazah suami. Beberapa rumah sakit tak mampu menampung lagi mayat-mayat karena jumlahnya terus bertambah.

Otoritas Ekuador memperkirakan jumlah korban meninggal di Guayaquil dan provinsi sekitarnya bisa mencapai 3.500 dalam beberapa bulan.

Hingga Sabtu, negara tersebut mengonfirmasi 3.368 kasus virus corona. Ekuador merupakan negara Amerika Latin paling parah dilanda virus corona setelah Brasil.

Guayaquil memiliki tingkat kematian tertinggi di Amerika Latin yakni 1,35 kematian per 100.000 penduduk.

Provinsi Guayaquil dan tetangga, Guayas, menyumbang 70 persen dari total kasus virus corona di negara itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut