Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Uni Emirat Arab Tak Akan Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Virus Corona Bisa Terdeteksi dari Suara Manusia, Israel Uji Coba Perangkatnya

Rabu, 25 Maret 2020 - 13:21:00 WIB
Virus Corona Bisa Terdeteksi dari Suara Manusia, Israel Uji Coba Perangkatnya
Israel menguji coba perangkat pendeteksi virus corona menggunakan sampel suara (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Israel mengembangkan sistem pendeteksi virus corona melalui suara. Uji coba dilakukan pekan ini menggunakan sampel suara dari pasien terinfeksi Covid-9.

Kementerian Petahanan Israel, selaku pemimpin proyek penelitian, menyatakan, sistem pendeteksi ini dikembangkan oleh perusahaan startup bekerja sama dengan rumah sakit dan institusi akademis.

Tim peneliti akan mengambil sampel suara dari pasien yang kemudian direkam dan dianalisis menggunakan aplikasi telepon gengggam. Dari situ akan diketahui apakah ada keanehan atau tidak.

“Sampel suara akan dianalisis menggunakan AI (kecerdasan buatan) yang didasarkan pada algoritma untuk mengidentifikasi suara ‘sidik jari’ yang unik,” bunyi pernyataan kementerian, dikutip dari Reuters, Rabu (25/3/2020).

Dijelaskan, virus corona memengaruhi sistem pernapasan, sehingga tanda-tanda gangguan bisa diketahui dari pola suara dan napas yang diembuskan.

Tal Wenderow, presiden dan CEO Vocalis Health, perusahaan yang mengembangkan aplikasi pendeteksi suara, mengatakan, algoritma tersebut akan digunakan untuk mendiagnosis dan memantau dari jarak jauh.

Pada tahap ini, aplikasi hanya akan digunakan oleh staf medis bersama pasien yang ambil bagian dalam penelitian. Namun Vocalis Health membuka kesempatan kepada siapa saja untuk ambil bagian dalam penelitian dengan mengirim sampel suara mereka ke paraa peneliti.

Para peneliti berharap, dengan menggunakan data dari sistem ini, otoritas bisa mengetahui siapa-siapa saja yang harus diprioritaskan mendapat penanganan segera dan perlu dirawat inap serta siapa-siapa saja yang mengalami gejala ringan sehingga cukup menjalani perawatan di rumah.

"(Pemantauan) Dapat dilakukan dari jauh untuk mencegah penyebaran penyakit serta tak membebani sistem kesehatan nasional,” bunyi pernyataan.

Hasil awal dari penelitian ini diperkirakan bisa diketahui dalam 6 pekan.

Israel sejauh ini melaporkan lebih dari 1.600 kasus virus corona, tiga di antaranya meninggal.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut